Penyebab Anak Tidak Naik Kelas

Tidak naik atau mengulang kelas? Apa penyebabnya?

Menurut Ratih Pramanik, S.Psi, MM, psikolog dari Personal Growth, “Hal ini mungkin saja terjadi. Dan, penyebabnya bisa dibagi menjadi dua faktor, yakni faktor internal dan eksternal.”

Faktor internal berasal dari anak itu sendiri. Ia tidak mempunyai motivasi untuk belajar (malas belajar dan sekolah), stres, cemas, atau terlalu lelah (biasanya akibat terlalu banyak les atau kurang waktu bermain/refreshing!). Namun, mungkin juga ia memiliki kondisi atau kebutuhan khusus.

Misalnya, mengalami gangguan konsentrasi, seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau Attention Deficit Disorder (ADD). Atau, anak mengalami gangguan belajar, seperti kesulitan membaca dan mengeja (disleksia), ketidakmampuan mengekspresikan
ide melalui tulisan, ketidakmampuan berhitung, dll.

Lalu, ada faktor eksternal atau lingkungan, yang dibagi menjadi 2, yakni sekolah dan rumah. Bisa jadi, anak memang tidak cocok dengan metode belajar mengajar di sekolah. Beberapa anak perlu mempelajari dan menyerap informasi dengan cara melakukan/mempraktekkan sesuatu.

Padahal, di sekolah, pelajaran hanya diberikan melalui penjelasan di papan tulis, mencatat dan membaca buku dari teori. Hal ini akan membuat anak kesulitan memahami pelajaran yang diberikan. Akibatnya? Ia tidak mampu mengerjakan tugas dan soal ulangan.  Sementara itu, ada anak yang mengandalkan pendengarannya untuk menyerap informasi. Ia tidak akan mengalami kesulitan memahami pelajaran hanya dengan mendengarkan penjelasan dari guru.

“Jadi, sebaiknya Mama mengenali dulu gaya belajar anak,” kata Ratih. Bisa juga, si kecil memiliki masalah dalam pergaulan di sekolah. Misalnya, lebih suka menyendiri, tidak disukai teman, dll.

Di rumah, ada berbagai hal yang membuat anak enggan belajar. Misalnya, orang tua sering bertengkar serta tidak kompak dan konsisten dalam mendidik anak. Lainnya adalah ia terlalu sering bermain console games dan terlalu lama menonton TV. Ada lagi faktor yang perlu mendapat perhatian, yakni tidak ada yang membimbing anak dalam belajar. Biasanya, ini terjadi
karena orang tua terlalu sibuk.

Faktor internal dan eksternal ini bisa juga saling memengaruhi, seperti anak menjadi stres dan cemas, karena orang tuanya sering bertengkar. Akhirnya, ia tidak bisa berkonsentrasi saat mengerjakan PR maupun mengikuti pelajaran di sekolah.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia