Penyebab Anak Muntah

Muntah bukanlah jenis penyakit, melainkan gejala yang menunjukkan adanya serangan penyakit tertentu. Muntah merupakan reflek tubuh untuk mengeluarkan racun serta mengurangi tekanan akibat adanya penyumbatan atau pembesaran organ yang menekan saluran pencernaan.
 
Apa penyebabnya? Muntah bisa disebabkan oleh banyak hal, antara lain infeksi virus, alergi atau hipersensitif saluran cerna, gangguan pada sistem sensorik—misalnya pada mabuk kendaraan atau setelah menaiki wahana tertentu di taman bermain, batuk, keracunan makanan—akibat makanan yang terlalu berbumbu atau pun basi, tekanan emosi, serta akibat terlalu banyak bergerak.
 
Gejala: Pada muntah yang diakibatkan infeksi virus, gejala lain yang terkadang muncul pula adalah demam, diare, nyeri perut, dan kehilangan nafsu makan.
 
Tindakan P3K: Muntah yang disebabkan gangguan pada sistem sensorik bisa diatasi dengan cara beristirahat untuk menstabilkan kondisi tubuh. Pada muntah yang terjadi karena penyebab lain dan frekuensinya cukup sering, berikan cairan—bisa ASI, air putih, cairan elektrolit (oralit atau pedialit), atau pun kuah sayur, dalam jumlah sedikit tetapi sering, untuk menghindari dehidrasi. Selama keluhan masih berlanjut, hindari pemberian makanan padat, berserat, keras, dan berlemak yang bisa merangsang munculnya muntah.
 
Kapan ke dokter? Segera temui dokter jika muntah-muntah dialami oleh bayi berusia di bawah 3 bulan, muntah disertai gejala diare dan demam, serta jika muntah mengakibatkan gejala dehidrasi pada anak yang lebih besar. Anda juga perlu segera menemui dokter bila muntah terjadi setelah anak mengalami benturan pada daerah kepala.
 
Pencegahan: Muntah akibat mabuk kendaraan bisa dicegah dengan cara minum obat antimabuk sebelum bepergian. Hindari pula serangan kuman penyakit dengan cara memelihara kebersihan diri serta makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh anak.  
 

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia