Peran Orang Tua di 100 Hari Pertama Sekolah

Sekolah tidak hanya berhenti pada urusan murid dan guru, orang tua juga harus berperan aktif, terutama di 100 hari pertama sekolah.
 
Apa saja yang sudah Mama dan Papa lakukan di hari pertama anak-anak sekolah? Mengantarnya ke sekolah tentu menjadi kewajiban penting, ya Ma, Pa. Nah, Selain mengantarkan anak sekolah di hari pertamanya sesuai anjuran Kemendikbud dan KPAI, ada hal-hal yang lain yang perlu orangtua lakukan.
 
Najeela Shihab, pendiri gerakan pendidikan Semua Murid Semua Guru serta pelopor kelas parenting Keluarga Kita, mengampanyekan 20 peran orangtua yang penting untuk dilakukan pada 100 hari pertama anak-anak bersekolah.

Apa sajakah?

  • Menceritakan pengalaman bersekolah dan adaptasi di awal tahun ajaran pada anak.

Seorang psikolog Case Western Reserve University, Ohio, Amy Przeworski Ph.D., mengatakan bahwa menceritakan pengalaman bahagia orang tua saat bersekolah dulu dapat memicu rasa optimis anak dalam menyambut hari-hari pertamanya bersekolah.

  • Membuat “kode” cinta untuk menenangkan kekhawatiran anak sebelum perpisahan.

Beberapa anak akan merasa malu jika orang tuanya terus menempel, menciumnya di depan teman-teman atau sama sekali tidak melepaskan pandangan sampai mereka benar-benar masuk kelas. Membuat kode yang hanya diketahui anak dan orang tua akan membuat mereka merasa aman terpisah dari orang tua. Anda bisa membuat gerakan sewajarnya saja yang tidak berlebihan dan memancing perhatian sebagai bentuk perhatian pada anak sebelum masuk kelas.

  • Mempersiapkan makanan anak selama di sekolah, apakah bekal dari rumah atau uang jajan.

Persiapkan bekal untuknya, tentunya yang mudah ia kenali atau punya label nama agar ia tidak kesulitan menemukan miliknya.

  • Menunjukkan dan mengantar anak ke tempat penting di sekolahnya.

Hal ini penting agar ia tidak merasa asing di lingkungan barunya. Anda bisa menunjukkan di mana toilet, kantin, dan tempat bermain.

  • Menyapa anak lain yang ada di sekolah, sekaligus mengenalkan anak kita

Hal ini bertujuan agar anak tidak merasa cemas belum punya teman di sekolah barunya. Mereka akan terdorong untuk segera membuat pertemanan.

  • Menyiapkan seragam anak yang sesuai ukuran dan ketentuannya.

Jika semua sesuai, anak juga akan merasa nyaman.Apabila sekolah anak tidak memiliki seragam, patuhilah ketentuan berpakaian agar anak tidak merasa salah kostum.

  • Mengatur dan mengevaluasi proses antar jemput anak.

Pastikan selalu ada yang mengantar dan menjemput anak demi keamanannya. Akan jauh lebih baik jika orang tua tidak terlambat menjemput. Apabila terlambat atau tidak bisa menjemput, buatlah strategi yang direncanakan dengan baik.

  • Memastikan guru di sekolah memiliki paling tidak dua nomor telpon darurat orangtua yang bisa dihubungi setiap saat.

Hal ini penting untuk memperlancar proses komunikasi guru dengan orang tua.

  • Memberikan informasi data kesehatan atau alergi kepada guru atau petugas unit kesehatan sekolah.

Hal ini penting agar kondisi anak terjaga dengan baik selama di sekolah.

  • Memahami program orientasi pengenalan lingkungan yang akan diikuti anak.

Dengan begitu, Anda bisa membantu anak untuk semakin mengenal lingkungan di sekolahnya.

  • Menghadiri rangkaian acara orientasi orang tua yang diselenggarakan sekolah.

Acara ini sangat penting untuk mengenal siapa guru, pemangku jabatan di sekolah dan seluruf karyawan sekolah seperti satpam atau petugas kesehatan.

  • Berbincang dengan orang tua lain yang menyekolahkan anak di tempat yang sama

Dengan begitu, Anda akan punya koneksi dan bisa berbagi informasi.

  • Mengecek jadwal pelatihan orang tua sepanjang tahun ajaran dan merencanakan kehadiran.

Jadwal pelatihan orang tua biasanya sudah dibuat dalam setahun. Acara ini sangat penting untuk memberdayakan orang tua dalam mengoptimalkan pendidikan dan pengasuhan anak.

  • Ikut dalam grup media sosial, arisan atau bentuk interaksi nonformal antar orang tua

Selain sebagai sarana berbagi, interaksi nonformal juga mendukung lingkungan yang positif.

  • Mendaftarkan diri sebagai relawan dalam kegiatan atau kelembagaan orang tua di sekolah.

Jika di sekolah ada kegiatan seperti ini, tak ada salahnya Anda berpartisipasi. Hal ini juga bisa mejadi contoh bagi anak untuk terlibat aktif dalam berbagai  kegiatan bermanfaat.

  • Membahas bersama jumlah uang jajan dan anggaran lain berkait sekolah di dalam keluarga (termasuk kegiatan karyawisata, pembelian buku atau perlengkapan dan iuran yang berkaitan)

Tentu hal ini penting dibahas untuk menjaga keseimbangan finansial keluarga Anda.

  • Membiasakan membaca buku bersama setiap hari di rumah.

Banyak riset menunjukkan manfaat membaca bersama anak. Di antaranya memudahkan proses belajar mereka, meningkatkan minat baca anak, serta memperkuat ikatan anak dan orang tua.

  • Mengajak anak memberi label pada semua barang yang dipakai dan dibawa ke sekolah

Hal ini bertujuan untuk memudahkan mereka. Selain itu, hal ini juga bisa melatih mereka memiliki rasa kepemilikan untuk menjaga barang-barangnya dengan baik.

  • Menyesuaikan rutinitas di rumah dengan jadwal baru sekolah, misalnya jam sarapan atau tidur siang dan kegiatan akhir pekan.

Agar anak tidak merasa bingung dengan jadwalnya, sebaiknya sesuaikan semua rutinitas dengan jadwal sekolah mereka.

  • Terus belajar mencintai dengan lebih baik sebagai orang tua

Cinta orang tua pada anaknya adalah hal paling berharga. Ketika anak merasa dicintai, mereka akan berbuat baik.
 
 
 
(LELA LATIFA)
 
FOTO: INSTAGRAM/@SEMUAMURIDSEMUAGURU
 
  
Baca juga…
Atasi Anak Cemas Ketika Harus Kembali Masuk Sekolah
Manfaat Mama Bergaul di Sekolah Anak
Agar Anak Semangat ke Sekolah pada Pagi Hari
Cara Mudah Meningkatkan Prestasi Sekolah Anak

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia