Sariawan Pada Anak

Tanya:
Anak saya (9) sering sariawan. Apa penyebabnya, dan bisakah dicegah?

Jawab:
Sariawan adalah radang pada lapisan jaringan yang meliputi mulut. Hal ini bisa terjadi di gusi, lidah, bibir, dan dasar mulut. Umumnya, menimbulkan rasa nyeri, kemerahan, pembengakan, dan kadang perdarahan pada daerah yang terkena. Peradangan bisa disebabkan keadaan mulut itu sendiri, seperti kebersihan yang buruk, terbakar makanan/minuman panas, atau akibat pengobatan, reaksi alergi, atau infeksi.

Ada 2 tipe sariawan yang paling sering dialami anak, yakni herpes stomatitis (disebabkan virus herpes simpleks) dan stomatitis aftosa (sering kali dihubungkan dengan sariawan pada penderita kanker). Anak bisa  terkena beberapa tipe dan mengalaminya selama beberapa kali. Sariawan herpes bisa muncul pada anak umur antara 6 bulan sampai 5 tahun, tapi tersering pada umur 1 - 2 tahun yang belum pernah terpapar virus herpes. Nah, stomatitis aftosa lebih banyak pada anak wanita, dengan puncak umur 10 - 19 tahun. Dan, anak pada golongan sosial ekonomi tinggi lebih sering terserang.

Apa saja gejalanya? Gejala herpes stomatitis adalah demam (38,3 - 40°C) muncul 1 - 2 hari sebelum sariawan dan ada luka. Anak akan rewel, lemah, ada sariawan di mulut (di lidah atau langit langit, serta luka kecil berwarna putih keabuan di tengah dan kemerahan di pinggir), gusi bengkak (nyeri dan bisa berdarah), nyeri mulut, ngiler, sulit menelan, serta napas bau. Gejala stomatitis aftosa antara lain rasa terbakar atau tidak nyaman di mulut, sebelum muncul gejala lain, seperti bercak kulit pada selaput lendir mulut, yang dimulai dengan bintik merah atau bengkak, yang menjadi luka kecil (bisa 1 atau berkelompok). Luka terasa nyeri, dengan warna kuning di tengah dan merah terang di pinggir sariawan.

Untuk menyiasatinya, lakukan diet tertentu. Misalnya, konsumsi makanan tinggi vitamin B (keju, mentega, dan yogurt) serta suplemen asam folat, zat besi, atau vitamin B12. Selain itu, memelihara kebersihan mulut, hindari makanan bersudut tajam (kacang, taco, atau keripik kentang), dan menggosok gigi dengan lembut menggunakan sikat gigi lunak. Bila sikat gigi menimbulkan nyeri, anak harus berkumur dengan air tawar setiap selesai makan. Apa lagi? Hindari makanan panas dan pedas dan lakukan pembersihan mulut ringan dengan air garam atau yang tersedia di apotik. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman, oleskan obat pada luka. Obat ini bisa dibeli di apotik.

Kapan ke dokter? Bawalah jika anak tidak mampu menelan dan minum, demam tinggi, kesadaran menurun, rewel, serta gejala tidak membaik setelah 3 hari. Bila tampak dehidrasi, segera bawa ke rumah sakit. Gejala dehidrasi antara lain bibir kering, tidak ada air mata ketika menangis, mata cekung, tidak pipis setelah 8 jam, serta urin terlihat pekat. Bawa juga kalau  si kecil sangat lemah, terlihat capek, atau sulit dibangunkan.

Sariawan bisa dicegah dengan menjaga kebersihan rongga mulut (juga menyikat gigi dan membersihkan gigi dengan dental floss secara teratur), , kontrol teratur ke dokter gigi, dan mempunyai kebiasaan makan yang baik. Karena banyak orang tua dan anak yang bisa membawa virus herpes, dan bisa menularkan meski mereka tidak menunjukkan gejala, tidak ada cara yang praktis untuk mencegah sariawan yang disebabkan herpes. Meski begitu, Anda bisa meminta anak untuk menolak dicium, memakai alat makan bersama, atau bermain dengan penderita infeksi aktif virus herpes.

DR. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), MTropPaed
Dokter Anak dari Divisi Penyakit Infeksi dan Pediatri Tropis, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FKUI/RSCM, Jakarta

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia