10 Cara Berkualitas Membantu Mempercepat Kemampuan Bicara Balita (Bagian 2)


 

Sekalipun benar bahwa banyak terpapar dengan beragam kosakata dapat meningkatkan kemampuan bicara anak, akan tetapi, sering mengajak anak bicara saja tak cukup untuk menstimulasi kemampuan bicaranya. Janet Lansbury, konselor pengasuhan dan penulis buku Elevating Child Care: a Guide to Respectful, untuk mengembangkan keterampilan bicara, akan tetapi penting bagi orang tua untuk tidak hanya memerhatikan kuantitas mengajak mereka mengobrol, akan tetapi juga kualitas dari kata-kata yang diucapkan. 
 
Janet membagikan beberapa kategori kualitas perbincangan yang bisa dijadikan patokan oleh orang tua untuk meningkatkan dan mempercepat kemampuan bicara anak-anaknya: (Lanjutan dari 10 Cara Berkualitas Membantu Mempercepat Kemampuan Bicara Balita (Bagian 1)
 

6. Lebih Lambat

Janet menyarankan orang tua untuk memperlambat bicara ketika anak-anaknya masih kecil. “Ketika kita melambat, anak-anak dapat mendengarkan dan memahami,” ucapnya.
 

7. Santai dan Bersabar

Banyak orang tua yang terjebak untuk membanding-bandingkan kemampuan bicara anaknya dengan anak lain. “Kekhawatiran orang tua biasanya dirasakan oleh anak-anak kecil dan tidak menciptakan iklim yang ideal untuk mengambil langkah perkembangan besar ke depan,” ujar Janet. “Tenang, bersabar, dan percaya jadwal anak Anda. Banyak orang tua yang sabar, yang saya kenal, melihat keterampilan verbal anak mereka muncul dalam semalam seperti sebuah ledakan bahasa,” imbuhnya.
 
Akan tetapi, Janet juga menggaris bawahi bila Anda menemukan kecurigaan bahwa anak Anda mengalami keterlambatan bicara, sebaiknya segera berkonsultasi dengan ahli.
 

8. Jangan Mengetes Mereka

Ini adalah hal yang paling sering kita lakukan. Saat anak-anak sudah mulai bisa bicara, kadang orang tua suka mengetes anak-anak dengan pertanyaan yang Anda sudah tahu jawabannya, seperti “Di mana hidungmu?”
 
Percayalah, Ma, saat anak-anak justru menunjuk telinganya saat Anda bertanya hidung mereka, itu bukan karena mereka tidak tahu di mana hidung mereka sebenarnya, mereka juga hanya sedang mengetes Anda balik. Ujian macam ini hanya akan membuat mereka cenderung “bersembunyi”. Lebih baik tanyakan hal seperti, “Bau apa, ya, yang sedang tercium oleh hidungmu?” Pertanyaan ini akan menjadi pintu ke lebih banyak kosa kata lainnya.
 

9. Tidak Mengabaikan Ocehannya

Saat balita Anda mengoceh atau babbling, mereka bukan sedang bersuara atau omong kosong saja. Mereka sedang mengatakan sesuatu. Jadi, bila Anda mengabaikan ocehannya, artinya Anda telah melewatkan satu kesempatan untuk berdialog dengannya. Cobalah untuk merespons ocehannya dengan kalimat, “Kamu mengatakan sesuatu padaku? Apa kamu sedang memberitahu kalau kamu suka dengan makanan ini?” atau “Wah, kamu punya banyak hal untuk disampaikan ke Mama, ya, hari ini.”
 

10. Memvalidasi Pikiran dan Perasaan

Banyak di antara kita yang melakukan kesalahan dengan merespons komunikasi anak dengan penolakan tanpa memvalidasi pikiran dan perasannya. Misal, saat balita Anda minta untuk diganti popoknya yang belum basah. Alih-alih mengatakan, “tidak usah ganti,” lebih baik respons ia dengan mengatakan “Oh, maksudmu kamu ingin mengganti popokmu?” Diam dulu dan tunggu ia merespons atau memberi jawaban. Lalu lanjutkan, “Ya? Oh, aku tahu kamu ingin melakukannya lagi, ya? Sangat menyenangkan memang menghabiskan waktu bersama. Tapi, popokmu sekarang kering. Kita akan menggantinya kalau sudah basah, ya. Mungkin beberapa menit lagi.”
 
Atau bila balita Anda mengatakan “eyon” untuk menyebut “melon”, padahal ia baru saja makan. Anda bisa mengatakan, “Yang kamu maksud melon, ya?” Tunggu jawabannya dulu. “Apakah kamu lapar?” Diam dan tunggu jawabannya, lalu lanjutkan dengan, “Oh, kamu tidak lapar? Apakah kamu menikmati mengatakan ‘melon’? Itu kata yang menyenangkan untuk diucapkan, ya.”
 
Janet menjelaskan, “Ketika kita mendengarkan dan menghargai upaya komunikasi awal ini, anak-anak merasa terdorong untuk terus berbicara. Mereka akan merasakan bahwa pikiran, perasaan, dan gagasan paling acak mereka disambut di telinga kita.”
 
 
Janet mengatakan bahwa dengan selalu menerapkan perbincangan berkualitas sejak dini dengan anak-anak, bukan hanya kemampuan bicara mereka saja yang terdorong, akan tetapi Anda juga akan secara luar biasa diterima sebagai orang kepercayaan mereka.
 
 
Baca juga:
Pengaruh Gadget pada Perkembangan Bicara Anak
Aplikasi Ini Bantu Atasi Masalah Anak Terlambat Bicara
Ajak Anak Pendiam Bicara
Tanda Tanda Anak Terlambat Bicara
Anak Terlambat Bicara, Kapan Perlu Khawatir?
 
 
 
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK

 





Video

Lindungi Anak dari Kejahatan Pedofilia


Polling

10 Cara Berkualitas Membantu Mempercepat Kemampuan Bicara Balita (Bagian 2)

Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia