3 Cara Mengajarkan Anak Berbagi Mainan


 

Orang tua mungkin berpikir bahwa dengan mengajarkan anak berbagi mainan, maka Anda akan menanamkan nilai-nilai kebaikan, kebersamaan, solidaritas, atau kedermawanan pada si kecil.

Sekalipun tujuan ini baik, namun hasilnya tidak akan baik bila Anda melakukannya dengan paksaan. Memaksa anak berbagi mainan hanya akan membuat mereka tantrum, kehilangan otoritas dan tidak mampu mempertahankan dirinya sendiri.
 
Lantas bagaimana cara yang tepat untuk mengajarkan anak agar mau berbagi mainan? Dr. Laura Markham, psikolog klinis yang mendirikan Aha! Parenting sekaligus penulis Peacefull Parent, Happy Kids Workbook membagikan caranya:
 
Tekankan Prinsip “Giliran”
Ajarkan anak-anak tentang arti giliran dan praktikkan di rumah. Sebagai contoh, Anda bisa mengajaknya bermain dengan prinsip giliran. Biasanya dengan alasan karena “masih kecil”, anak-anak mendapat giliran duluan atau sesuka hatinya. Nah, hilangkan cara ini dan ikuti aturan tentang siapa dulu yang boleh bermain dan berapa lama. Contohkan pula bila gilirannya habis, maka ia harus memberikan mainan itu pada Anda, begitu juga sebaliknya.
 
Dengan begini, ketika sedang bermain dengan anak lain, anak Anda akan terbiasa dengan prinsip giliran. Ia akan dapat mengendalikan impulsnya untuk tidak merebut mainan yang dipegang temannya hanya karena ia menginginkannya. Ia juga bisa memperlakukan temannya yang menginginkannya mainannya dengan cara yang sama.
 
Ajari Membela Diri Sendiri
Anak-anak tidak perlu diberi tahu kapan giliran mereka habis dan harus segera berbagi mainan mereka dengan orang lain. Jika orang tua terlalu cepat dan banyak ikut campur, kesempatan anak-anak untuk belajar membela diri sendiri dan berkompromi akan hilang.
 
Oleh karenanya, ajarkan mereka untuk membela diri dengan mengucapkan kalimat yang tepat saat temannya meminta mainannya. Mengajari anak cara meminta giliran, cara menunggu, dan cara bergiliran adalah pengalaman belajar.
 
Ketika mereka tidak dipaksa untuk berbagi, kesabaran, empati, dan keterampilan sosial mereka akan terlatih. Mereka akan menangani situasi yang lebih kompleks secara emosional ketika mereka tumbuh dewasa.
 
Mendorong Membuat Aturan
Ajarkan anak untuk membuat aturan tentang giliran bila bermain bersama. Anda bisa mencontohkan kalimat berikut, “Gantian ya. Kalau aku udah selesai, kamu boleh pinjam.”
 
 
Baca juga:
4 Alasan Sebaiknya Anda Tidak Memaksa Anak Berbagi
Anak Tidak Mau Berbagi
Ajarkan Arti Berbagi pada Anak
Anak Berbagi di Pesta Ulang Tahun
Aturan Saat Kakak Adik Berbagi Kamar
 
 
 
(LELA LATIFA)
FOTO: PIXABAY
 
 
 
 
 
 
 

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia