5 Cara Mudah Bersihkan Sisa Mainan Anak


Kotor itu tidak selalu buruk, lho. Bahkan, berani berkotor-kotor itu baik, terutama saat si kecil menjelajahi lingkungan sekitarnya untuk bermain, belajar, dan mendapatkan pengalaman terbaiknya. Selain membantu perkembangan anak untuk memahami dunia, lingkungan, dan alam, proses itu juga akan membentuk nilai-nilai dalam diri anak, menumbuhkan rasa percaya dirinya, meningkatkan kesehatannya, dan pada akhirnya, membantu ia mencapai tahap perkembangan yang penting.

Lagipula, tak ada noda dan kotoran yang tidak bisa dibersihkan, kok, Ma. Di bawah ini adalah 5 cara yang bisa Anda lakukan untuk menghilangkan berbagai noda dan kotoran yang timbul setelah si kecil beraktivitas. Jadi, jangan ragu membiarkan si kecil ‘beraksi’, karena kita pun sudah siap membersihkannya.

1. Membersihkan bubuk glitter
Gadis kecil Anda gemar bermain dengan bubuk glitter? Serbuk warna-warni yang terlihat mengilap begitu terkena cahaya itu memang asyik sekali digunakan untuk membuat aneka kerajinan tangan atau lukisan. Tak heran jika si kecil bisa menghabiskan waktu berjam-jam bermain dengan bubuk glitter, dan tentu saja, menyebabkannya berserakan ke mana-mana karena bubuk itu gampang sekali terbang terbawa angin. Tahan dahulu emosi Anda, Ma, dan tak perlu membatasi kreativitasnya dengan melarang ia menggunakan bubuk glitter untuk berkreasi. Agar bubuk glitter tak mengotori karpet maupun lantai rumah, gelar alas plastik lebar atau terpal tipis sebagai alas si kecil melakukan proyek seninya. Kalau tidak ada, ganti dengan lembaran-lembaran koran yang disusun sedemikian rupa menutupi karpet atau lantai. Kalau bubuk glitter sudah teranjur menyebar ke mana-mana? Gunakan lint roller atau rol pembersih serbaguna, yang mempunyai kemampuan merekatkan semua kotoran, baik di sofa, karpet, lantai, maupun pakaian. Anda juga bisa membuat sendiri lint roller, dengan memilitkan lakban ke telapak tangan si kecil, dengan bagian yang lengket/berperekat menghadap ke luar. Nah, minta si kecil mengangkat bubuk glitter yang tersebar dengan itu.

2. Mengangkat sisa dough dari permukaan karpet
Jika dough atau lilin malam telanjur menempel di karpet, sebaiknya jangan buru-buru menyikatnya agar noda tidak semakin melebar dan mengotori karpet kesayangan Anda. Gunakan saja vacuum cleaner. Caranya, biarkan sisa lilin malam itu selama satu atau dua hari hingga benar-benar mengering. Sementara itu, jaga agar sisa lilin malam tidak terinjak oleh siapa pun, termasuk si kecil. Lantas, gunakan kepala vacuum cleaner (penyedot debu) yang berbentuk bulu sikat putar untuk membersihkan sisa lilin malam yang sudah mengering, kemudian sedot. Remah-remah lilin yang masih ada di karpet bisa diangkat dengan mengusapkan kain yang sudah dibasahi air sabun.

3. Menghilangkan coretan krayon di tembok
Bak seniman, si kecil suka membuat lukisan krayon di dinding seluruh rumah hingga tampak kotor karena sukar dibersihkan. Untuk menghilangkan coretan-coretan itu, siapkan minyak atsiri dari jeruk lemon, kapas bertangkai (cotton bud), air, dan kain lap. Celupkan kapas bertangkai ke minyak atsiri, lantas usapkan pada noda krayon yang menempel di dinding. Ulangi hingga noda krayon menghilang, dan bersihkan dengan kain lap yang telah dibasahi air. Dinding kembali bersih, catnya pun tak terkelupas.

4. Mencuci mainan si kecil
Jika Anda memiliki dishwasher, Anda bisa memanfaatkannya untuk mencuci mainan si kecil yang menumpuk dalam keadaan kotor dan berlapis debu. Daripada berlelah-lelah dan menghabiskan waktu yang cukup lama untuk membersihkannya satu per satu, masukkan semua mainan itu ke dishwasher. Praktis, dan Anda bisa sambil mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang lain, kan.

5. Melepaskan stiker
Jika lantai, dinding, dan furnitur rumah Anda dipenuhi stiker si kecil, Anda tidak perlu bersusah payah mengelupasnya dengan kuku, Ma. Manfaatkan saja pengering rambut Anda! Pancarkan udara panasnya ke stiker, untuk melonggarkan daya rekatnya. Setelah itu, Anda dapat dengan mudah melepaskannya. (fotosearch)



 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia