5 Penyebab Anak Takut Air

Di saat anak-anak yang lain sangat menikmati bermain cipratan air, si kecil Anda memilih mundur. Saat anak lain menikmati mengambang dan mengayuhkan kaki serta tangannya di dalam kolam, si kecil Anda bisa menolak histeris saat Anda mengajaknya menyelam ke air. Bahkan, sekadar duduk di tepi kolam dan mencelupkan kakinya saja ia enggan.
 
Banyak keluarga yang kemudian terjebak menyimpulkan bahwa ia takut air. Normalkah hal itu dan apa sebetulnya yang menyebabkannya?
 
Mengutip dari What to Expect, sama seperti ketakutan masa kecil lainnya, ketakutan terhadap air adalah hal yang normal. Ketakutan baru, sering muncul pada masa balita. Bagi si kecil, air—baik itu di kolam renang atau bak mandi—adalah benda asing yang menakutkan.
 
Lantas apa, ya, penyebabnya?
 
Ketidaktahuan
Alyson Schafer, M.A., O.A.C.C.P.P., psikoterapis dan pakar parenting di Toronto, Kanada, mengatakan bahwa ketidakmampuan balita untuk memahami bagaimana bergerak di dalam air membuatnya seolah tampak seperti takut pada air. Padahal ia mungkin sebenarnya hanya tidak tahu cara beradaptasi di air.
 
Baca juga: Tip Aman Saat Anak Berenang
 
Pengalaman Buruk
Menurut Alyson, satu pengalaman buruk dapat menyebabkan periode ketakutan yang berkepanjangan. Misal, ia pernah terpeleset di dalam bak mandi, atau kesulitan bernapas saat ia membenamkan wajahnya ke dalam air, bahkan suara debur ombak keras yang pernah mengagetkannya saat ia bermain air di tepi pantai.
 
Imajinasi
Alyson juga menyebutkan bahwa perasaan takut balita bisa muncul dari imajinasi mereka bahwa ada monster di bawah air yang akan menarik kaki mereka saat berenang atau ada lubang yang dapat menyedot tubuh mereka saat mandi di bak.
 
Baca juga: Berenang Bikin Anak Cerdas
 
Takut Berendam
Menurut informasi dari Singapore Swimming Academy, ketakutan pada air atau disebut dengan aquaphobia umumnya disebabkan karena kekhawatiran akan air yang merendam kepala. Sebab, di area kepala terdapat mata, hidung, telinga, dan mulut yang sensitif.
 
Anak-anak khawatir begitu air menyentuh kornea mata mereka. Ada perasaan tidak nyaman atau pedih di mata pada saat itu. Selain itu, mereka juga khawatir hidungnya menghirup air lantaran belum tahu bagaimana cara bernapas di dalam air. Hal tersebut tentu menghasilkan sensasi rasa terbakar di hidung.
 
Anak-anak juga cemas ketika kepalanya terendam, maka telinganya akan kemasukan air. Tak sengaja menelan air kolam atau air di bak mandi juga membuat mereka tidak nyaman dan jadi takut masuk air. Apalagi bila hal tersebut sampai membuat mereka tersedak.

Baca juga: Waspada Anak Alami Dry Drowning. Ini 5 Gejalanya! 

Dunia yang Berbeda
Singapore Swimming Academy menyebutkan bahwa ketakutan sering kali bukan hanya soal kontak fisik dengan air. Sering kali terganggunya fungsi indera tersebut juga menjadi penyebab kecemasan. Hal ini dikarenakan lingkungan akuatik menghadirkan rangsangan visual dan audio yang berbeda dengan yang biasanya kita alami di luar air. Di bawah air, suara teredam dan pemandangan jadi berbeda. Beberapa suara akan terdengar lebih kencang, misalnya, pernapasan dan detak jantung sendiri. Semua perbedaan ini membuat anak-anak cemas.
 
Bila anak Anda memiliki ketakutan terhadap air, hindari untuk melabelinya sebagai ‘penakut’. Justru paparkan ia dengan air lebih sering dengan cara yang menyenangkan dan perlahan. Atau, mendaftarkannya ke kelas berenang juga bisa menjadi ide yang menarik.
 
 
Baca juga:
Hati-hati, Anak Infeksi Telinga Saat Berenang
Manfaat Berenang Untuk Bayi
Agar Anak Terhindar dari Bahaya Tenggelam Saat Berenang
Bahaya Dry Drowning Saat Anak Berenang
Berenang Atasi Sakit Punggung
 
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK

Updated: Desember 2021

 
 

 


Topic

#balita #pengasuhananak #parenting #parentingstyle

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia