6 Dampak Memaksa Anak Meminta Maaf




Meminta maaf adalah salah satu etika yang patut dimiliki oleh setiap orang ketika melakukan kesalahan. Berani meminta maaf juga termasuk ke dalam perilaku ksatria. Orang-orang yang terbiasa meminta maaf, juga kerap tampil menjadi orang yang berani bertanggung jawab serta tidak lari dari kesalahannya. Kita sebagai orang tua tentu menginginkan anak-anak tumbuh dengan karakter tersebut.
 
Sama seperti magic words lain seperti 'tolong', 'terima kasih', dan 'permisi', mengucapkan kata 'maaf' juga harus dipelajari oleh anak sejak dini. Akan tetapi, meskipun orang tua perlu mengajarkan anak meminta maaf, memaksanya untuk meminta maaf  seperti ketika mereka merebut mainan teman, memukul kakaknya, atau melempar barang justru bisa menjadi hal yang berdampak negatif.
 
Apa saja dampak yang mungkin muncul bila orang tua memaksa anak meminta maaf?
 

1. Membuat Anak Kebingungan
Balita masih memiliki sifat egosentris. Mereka bukanlah anak egois. Kemampuan sosial-emosional balita untuk merasakan empati atau memahami sudut pandang orang lain belum berkembang sempurna. Keterampilan sosial yang penting ini memang baru berkembang di masa akhir usia balita.
 
Ketika mereka belum dapat memahami perasan orang lain, mereka tidak bisa merasa bersalah atas tindakan mereka yang dianggap menyakiti atau merugikan orang lain. Ketika mereka dipaksa untuk meminta maaf, mereka justru akan kebingungan dan tidak bisa mengidentifikasi emosinya sendiri.
 
Baca juga: Tahap Perkembangan Sosial Anak Usia Batita
 
 

2. Mengajarkan bahwa 'Maaf' Hanyalah Formalitas
Jamie Perillo, LPC., psikolog anak dan psikoterapis keluarga di Connecticut, AS mengatakan bahwa sering kali anak-anak meminta maaf hanya agar keluar dari masalah. Sebab, ketika anak tidak mau meminta maaf, mereka khawatir orang tuanya akan marah atau orang lain akan menjauh dari mereka.
 
Sehingga, mereka akan memandang bahwa meminta maaf hanyalah formalitas yang harus mereka lakukan tiap kali ada orang yang bilang, “Ayo, minta maaf dulu!” Tidak akan ada ketulusan yang dimiliki anak karena mereka memang benar-benar belum memahami kesalahan mereka.
 

3. Membuat Anak Malu
Sebagai orang dewasa, Anda mungkin sering menggembar-gemborkan bahwa meminta maaf tidak akan mengurangi harga diri seseorang. Akan tetapi, untuk mengucapkan maaf, bahkan bagi orang dewasa pun, tidaklah mudah. Masih saja ada perasaan tidak nyaman yang mengganjal.
 
"Mengucapkan maaf bisa menimbulkan rasa malu, dan itu tidak membantu," ujar Perillo. Apalagi, bila Anda memaksa mereka minta maaf di depan umum.
 

4. Membuat Anak Berbohong
Psikolog dan penulis Positive Discipline in Everyday Parenting, Joan Durrant memperingatkan bahwa memaksa seorang anak untuk meminta maaf ketika mereka tidak memahami kesalahannya dan kerugian akan berdampak buruk di masa kecilnya. “Jika mereka tidak merasakannya pada saat itu, Anda melatih mereka untuk berbohong,” ujarnya.
 
Berbohong dalam hal apa? Berbohong mengenai perasaan mereka sendiri bahwa mereka merasa bersalah dan berjanji tidak akan mengulanginya, padahal sebetulnya mereka tidak paham atas perbuatannya dan janji yang dibuatnya sendiri. Agar tetap terlihat baik adalah salah satu dari empat Alasan Balita Berbohong
 

5. Membuat Anak Takut
Durrant juga mengatakan bahwa dalam jangka panjang, memaksa seorang anak untuk meminta maaf dapat menyebabkan lebih banyak risiko. “Karena mereka belajar bahwa meminta maaf adalah sesuatu yang Anda lakukan hanya ketika seseorang yang berkuasa memaksanya,” ucapnya.
 

6. Menyebabkan Anak Tantrum
Ketika sepupunya menangis saat anak Anda merebut mainannya, ia juga merasakan emosi kemarahan, kekecewaan, atau kekesalan di saat yang bersamaan. Mendatanginya dan memintanya untuk minta maaf tiba-tiba tanpa memvalidasi emosi anak terlebih dahulu, justru akan membuat anak merasa diabaikan. Mereka akan bingung dengan ledakan emosinya sendiri sehingga lebih berisiko tantrum.
 
 
Orang tua butuh mengajarkan empati dan memahami sudut pandang orang lain terlebih dahulu sembari perlahan mengarjakan mereka tentang minta maaf serta mengapa mereka harus melakukannya. Di samping itu, orang tua juga harus memberikan contoh meminta maaf pada anak setiap kali melakukan kesalahan.
 
 
Baca juga:
Anak Susah Minta Maaf, Ini Cara Membiasakannya
Bila Anak Tak Mau Minta Maaf
Kenali 3 Level Kebohongan Si Kecil dan Cara Menghadapinya
5 Cara Merespon Kebohongan Balita
Perselingkuhan Suami, Haruskah Dimaafkan?
Tip Memaafkan Diri Sendiri
 
 
LTF
FOTO: FREEPIK

 


Topic

#balita #pengasuhananak #parenting

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia