6 Jenis Bermain pada Anak-anak




Bermain adalah salah satu aktivitas penting yang tidak mungkin dilewatkan oleh anak-anak. Ya, bermain adalah dunia anak-anak.
 
Anak-anak belajar banyak keterampilan dari bermain, entah yang berkaitan dengan motorik kasar dan halusnya, perkembangan sensorik, perkembangan bahasa, sosialisasi, kerja sama, maupun imajinasinya. Bahkan, Anda juga bisa menggunakan permainan sebagai sarana untuk mengajarkan perilaku tertentu pada anak.
 
Ternyata tidak semua permainan sama. Sosiolog Mildred Parten menjelaskan ada 6 tipe bermain. Tipe bermain ini akan diikuti oleh seorang anak bergantung pada usia, suasana hati, dan latar sosial mereka. Apa saja, ya?
 
Unoccupied Play
Anda mungkin tidak melihat si kecil bermain sama sekali, tidak ada objek yang ia pegang dan mainkan. Namun, bukan berarti ia tidak sedang bermain. Unoccupied play mengacu pada  aktivitas ketika seorang anak terlibat dalam gerakan yang acak dan tanpa tujuan. Walaupun orang lain mungkin melihatnya seperti tidak sedang bermain sama sekali, sebenarnya tipe bermain ini sangat penting untuk eksplorasinya.
 
Solitary Play
Tipe bermain ini adalah ketika anak Anda sedang bermain sendiri. Tipe permainan ini penting bagi anak Anda untuk berlatih menghibur dirinya sendiri, hingga pada akhirnya melatihnya untuk mandiri. Tipe bermain ini adalah yang paling umum untuk balita usia 2-3 tahun. Sebab pada usia itu, tingkat egois mereka masih tinggi sehingga mereka juga cenderung enggan berbagi mainan dengan anak lain. Di sisi lain, mereka juga belum punya belum memiliki keterampilan komunikasi yang baik.
 
Untuk balita yang lebih besar, sangat mungkin juga mengembangkan tipe bermain ini apabila mereka adalah pribadi yang pemalu atau tidak mengenal teman-temannya yang lain. Sehingga, mereka memilih untuk bermain sendiri.
 
Onlooker Play
Tipe bermain ini adalah ketika seorang anak hanya mengamati anak-anak lain yang sedang bermain tanpa ikut mengambil bagian. Jangan khawatir bila anak Anda bertingkah seperti ini di playground. Balita yang masih muda umumnya akan sering terlibat dalam onlooker play karena kosa katanya juga masih dalam tahap perkembangan. Untuk anak yang lebih tua, hal ini mungkin terjadi saat mereka masuk ke lingkungan baru. Untuk itu, ia perlu mengamati terlebih dahulu. Bantu ia untuk beradaptasi.
 
Parallel Play
Tipe ini mensyaratkan anak-anak yang bermain berdampingan di ruangan yang sama namun sibuk dengan mainannya sendiri-sendiri. Hal itu bukan berarti mereka tidak menyukai satu sama lain dan tidak mau berinteraksi. Mereka hanya sedang terlibat dalam bermain paralel. Meskipun tidak banyak memiliki kontak langsung dengan temannya, anak-anak yang bermain paralel sebenarnya banyak belajar bergantian satu sama lain. Meskipun tampaknya mereka tidak memperhatikan satu sama lain, mereka saling memerhatikan dan sering meniru perilaku orang lain. Dengan demikian, jenis permainan ini dipandang sebagai jembatan penting untuk tahap permainan selanjutnya.
 
Associative Play
Tipe bermain ini juga menampilkan anak-anak yang bermain secara terpisah satu sama lain seperti pada parallel play. Namun, dalam tipe ini, mereka terlibat dengan apa yang dilakukan orang lain, misalnya saling berbicara apabila ada hal yang menarik perhatiannya. Misalnya, tentang bagaimana membuat laju mobil-mobilan jauh lebih kencang, atau bagaimana cara menyusun balok. Ini bisa membangun keterampilan sosialisasi, pengembangan berbahasa, pemecahan masalah, dan kerja sama. Lebih dari itu, permainan asosiatif adalah pintu anak mulai menjalin pertemanan.
 
Cooperative Play
Ini adalah tipe bermain ketika anak-anak benar-benar bermain bersama. Hal ini umumnya terjadi saat anak-anak memasuki usia prasekolah saat mereka bertemu dengan teman-temannya di sekolah. Atau bisa juga dialami oleh anak yang lebih mudah namun sudah memiliki saudara yang lebih tua dan lingkungannya dipenuhi dengan anak-anak. Permainan kooperatif menggunakan semua keterampilan sosial. Ini akan menjadi pondasi interaksi mereka di masa depan.
 
Selalu pantau anak saat bermain dan pilihkan mereka permainan yang sesuai dengan usia anak.
 
Baca juga:
8 Permainan Seru Melatih Kemampuan Lokomotor Anak
Beragam Manfaat Permainan Tradisional
18 Ide Permainan Agar Anak Aktif Bergerak
9 Ide Permainan dalam Gelap
 
 
LTF
FOTO: FREEPIK

 


Topic

#balita #pengasuhananak

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia