8 Makanan Ini Paling Sering Menyebabkan Alergi pada Anak



 

Sebagai orang tua, tentu Anda sangat bahagia melihat anak lahap mengonsumsi makanan sehat. Namun apa daya, begitu ia mengonsumsi suatu makanan, tiba-tiba reaksi seperti gatal, kulit kemerahan, mual, dan pusing timbul. Anak mengalami alergi makanan!
 

Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap zat pemicu alergi atau alergen. Tubuh akan memproduksi antibodi alergi yang merupakan protein dari sistem kekebalan tubuh sebagai sistem pertahanan. Kondisi ini terjadi saat tubuh terpapar bahan makanan atau minuman pemicu alergi.
 

Salah satu cara menghindari alergi adalah menghindari makanan pencetus alergi. Divisi Alergi Imunologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan delapan makanan dan minuman yang sering menjadi penyebab alergi makanan atau minuman:
 

  1. Susu Sapi

Susu sapi sering kali menjadi pilihan saat anak mulai disapih. Susu sapi mengandung dua jenis protein yang paling sering menyebabkan alergi, yakni whey dan kasein. Anak-anak bisa saja alergi terhadap salah satu, atau bahkan keduanya.
 

Tubuh anak-anak yang mengalami alergi susu sapi akan langsung melepaskan imunoglobin E, yakni antibodi yang bertugas mengatasi alergi yang terjadi di dalam tubuh. Reaksi alergi susu sapi umumnya muncul dalam hitungan menit maupun beberapa jam setelah dikonsumsi.
 

  1. Telur Ayam

Alergen yang menimbulkan reaksi alergi bisa berasal dari protein dalam putih atau kuning telur. Akan tetapi, sebagian besar penderita alergi mengalami alergi terhadap putih telur. Alergi dengan telur ayam tidak hanya terpicu dengan mengonsumsi telur bulat-bulat. Balita bisa juga menunjukkan reaksi yang sama saat mereka mengonsumsi makanan lainnya yang juga berbahan telur, misal kue, mayones, atau puding dengan kandungan telur. Pada balita yang masih menyusu, alergi telur ayam bisa juga terjadi karena menyusu pada ibunya yang mengonsumsi telur.
 

  1. Ikan Laut

Ikan laut seperti tuna, cakalang, atau tongkol adalah salah satu penyebab alergi makanan. Risiko alergi ikan laut akan lebih tinggi bila dagingnya sudah tidak segar. Hal ini disebabkan protein pada ikan laut yang sudah disimpan lama atau diawetkan akan terurai.
 

  1. Makanan Laut

Makanan laut atau boga bahari berbeda dengan ikan laut. Kategori makanan laut lebih luas—tidak hanya ikan—antara lain adalah udang, kepiting, kerang, cumi-cumi, tiram, atau lobster. Alergi makanan laut umumnya disebabkan karena mengonsumsi hewan laut yang termasuk ke dalam golongan crustacean dan mollusc. Reaksi alergi bisa muncul seketika setelah beberapa menit atau jam, baik karena memakan sedikit atau banyak.
 

  1. Kacang Tanah

Saat mengonsumsi kacang tanah, tubuh anak-anak yang alergi akan mengeluarkan senyawa kimia histamine ke dalam darah dan memengaruhi berbagai jaringan tubuh, seperti kulit, hidung, mata, bahkan paru-paru dan saluran pernapasan. Sama seperti alergi beberapa bahan makanan lainnya, anak-anak yang alergi kacang tanah tidak hanya terpicu reaksinya saat memakan kacang utuh saja. Reaksi alergi bisa muncul saat mereka mengonsumsi makanan yang berbahan kacang seperti kue kacang atau selai kacang. Beberapa anak yang sangat sensitif bahkan bisa terserang alergi saat menghirup bau atau menyentuhnya langsung.
 

  1. Kacang Kedelai

Protein pada kacang kedelai juga bisa menyebabkan alergi pada sebagian anak. Anak-anak yang memiliki alergi kacang kedelai umumnya memunculkan reaksi saat mereka mengonsumsi susu kedelai, tempe, tahu, atau kecap.
 

  1. Kacang Pohon

Anak-anak yang alergi terhadap kacang pohon akan menunjukkan gejala alergi saat mengonsumsi kacang seperti hazelnut, kacang mede, pistachio, atau kenari. Seorang anak bisa alergi terhadap satu jenis kacang saja maupun bisa berbagai jenis kacang. Oleh karenanya, ketika anak ketahuan alergi terhadap satu jenis kacang, perlu diwaspadai apakah ia juga alergi terhadap jenis kacang lainnya.
 

  1. Gandum

Anak-anak dengan alergi gandum tidak dapat menerima protein yang terkandung di dalam gandum. Anak-anak dengan alergi gandum umumnya akan menunjukkan rekasi saat mengonsumsi roti atau sereal yang terbuat dari gandum. Salah satu cara mencegahnya adalah dengan menjalankan diet bebas gandum.

 

Baca juga:

Anak Harus Tahu Alerginya

Apa Itu Alergi?

Mungkinkah Alergi Hilang?

Perawatan Sederhana untuk Alergi Anak

Ancaman Kesehatan di Balik Alergi pada Anak

 

LELA LATIFA

FOTO: FREEPIK

 

 

 

 





Video

Lindungi Anak dari Kejahatan Pedofilia


Polling

8 Makanan Ini Paling Sering Menyebabkan Alergi pada Anak

Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia