Agar Anak aman Saat Berkendara

Kecelakaan kendaraan bermotor merupakan penyebab kematian tertinggi anak satu sampai tujuh tahun-sekitar 900 anak per tahun. 


Kebanyakan orang tua rajin mendudukkan bayi dan balitanya di car seat, namun penggunaan booster-seat masih sangat rendah. Sekarang ini, booster seat yang cocok untuk si empat sampai delapan tahun atau lebih juga dianjurkan dipakai sehingga sabuk pengaman mengikat pas menyilang di dada (bukan leher). Anak yang duduk di booster berisiko hanya seperempatnya untuk mengalami cedera kepala yang serius dalam kecelakaan ketimbang yang duduk dengan sabuk pengaman terikat di paha dan bahu. Ia juga terlindung dari ‘sindroma sabuk pengaman’-cedera di perut atau tulang belakang yang disebabkan tertariknya sabuk pengaman ke perut dalam kecelakaan mobil.


Jadi, jika anak protes dan mengatakan booster hanya ‘untuk bayi’, katakan kalau ia bisa lebih jelas melihat keluar jendela. Tetap tegas ya.


Agar anak aman, sejak berkendara pertama kali dan seterusnya:


- Gunakan kursi yang menghadap ke belakang sampai bayi Anda sekurang-kurangnya berusia setahun, berapapun berat badannya; lalu ganti dengan kursi yang menghadap ke depan, model five-points harness.


- Dudukkan anak di booster begitu harness tidak muat. Booster bisa dipakai sampai berat badannya sekitar 40 sampai 50 kilogram, tergantung model; ikuti instruksi dari pabrik pembuatnya. (Jangan gunakan shield booster-jenis yang ada lapisan pada lengan menyilang di depan, yang aslinya dirancang hanya untuk sabuk pengaman paha saja dan anak yang beratnya sepuluh sampai 20 kilogram. Ini tidak aman.)


- Sejak tahun 2002, kendaraan dan car seat sudah memiliki sistem LATCH untuk pemasangan secara mudah. Tetapi, beberapa seat ini lebih aman bila tersambung dengan sabuk pengaman car seat (cara lama). Periksa dengan pabrik pembuatnya (nomor ada pada buklet instruksi). Juga, gunakan sabuk pengaman untuk mengikat car seat bila berat anak24 kilogram atau lebih.


- Anak Anda sudah lulus dari booster ke sabuk pengaman orang dewasa begitu ia bisa duduk sepanjang perjalanan dengan punggung menempel ke kursi, kaki menjuntai dengan nyaman. Sabuk pengaman harus dipasang menyilang pada bahu antara leher dan tangan, serta sabuk pengaman paha harus dipasang rendah, menyentuh paha.


- Sampai usia 13, sebaiknya ia duduk di kursi belakang. Studi Pediatrics edisi Maret menemukan, anak yang terikat sabuk pengaman di kursi depan dengan benar sekalipun masih berisiko mengalami cedera yang serius dalam kecelakaan mobil sekitar dua kali lebih besar dibanding mereka yang terikat sabuk pengaman dengan oke di kursi belakang.


- Anda tidak yakin apakah posisi car seat atau booster seat anak sudah benar? Bisa juga, Anda lihat informasi di www.carseat.org.


- Kendarai mobil teraman yang bisa Anda beli. Jika Anda memiliki SUV, yang lebih rentan terguling ketimbang kendaraan lainnya, periksa tekanan ban tiap bulannya dan jangan bawa beban yang berlebihan; bila Anda membeli mobil baru, pastikan ada sistem kontrol stabilitas yang elektronik.


Baca juga: Amankan Si Kecil di Rumah

               





              Follow Us

              angket

              Most Popular

              Instagram Newsfeed

              @parentingindonesia