Aman Bermain dengan Hewan Peliharaan

Siapa tak gemas melihat bulu tebal kucing angora, atau wajah lucu kelinci? Pantas kalau si dua tahun Aileen tak dapat menahan diri untuk tidak menarik bulu-bulu lembut si kucing atau memeluk si kelinci. Hal ini membuat Dyah, mamanya dari Menteng Dalam, Jakarta, khawatir. Bagaimana kalau Aileen dicakar?

Meski tak bermaksud iseng atau sengaja menyakiti, anak-anak mungkin ingin menyentuh, menarik ekor atau bahkan telinga binatang peliharaan. Mereka hanya sekadar ingin bereksplorasi dan bermain-main tanpa menyadari akibat perbuatannya. Kalau Anda melihat ia bersikap agak kasar terhadap hewan piaraan kesayangannya sendiri, tahanlah untuk tidak segera menepis tangannya.

Yang paling baik adalah menunjukkan padanya cara memperlakukan hewan piaraan itu secara tepat. Misal, dengan mengelus sewajarnya, memberinya makan dan minum, membantu memandikannya, dan mengajaknya bermain. Satu dua kali mungkin ia tidak akan langsung mengerti. Tapi bila Anda sering mengingatkan, lama-lama ia akan memahami.

Yang jelas, si dua tahun memang belum menyadari bahaya bermain terlalu dekat dengan hewan piaraan. Jadi, tugas Andalah untuk selalu mendampinginya. Jangan sampai ia digigit saat bermain dengan anjingnya atau dicakar saat bermain dengan kucingnya. 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia