Aman Imunisasi Tifoid

Yang pertama harus mama ketahui tentang vaksinasi tifoid adalah, aman. Yuk tahu lebih jauh lagi, Ma:

• Vaksin merupakan salah satu penemuan terbesar dalam dunia kedokteran. Mengapa? Vaksin berhasil menyelamatkan jutaan nyawa manusia dari kematian dan kecacatan. Padahal, untuk menemukan suatu vaksin, butuh kerja keras dalam jangka panjang (bahkan bisa sampai 20 tahun atau lebih!) dan biaya yang sangat tinggi. Jadi, penyakit yang sifatnya ringan tidak akan dibuat vaksinnya. Vaksin hanya ditujukan untuk penyakit yang potensial berat dan fatal.
   
• Membuat suatu vaksin juga sangat lama dan mahal karena dunia kedokteran harus memastikan bahwa vaksinnya memang ampuh (efektif) memberi perlindungan dan juga AMAN. Vaksin yang bisa menimbulkan risiko yang berat tidak akan diizinkan untuk diproduksi dan dipergunakan.

• Jadi, Anda tidak perlu cemas. Semua vaksin yang beredar saat ini efektif dan aman. Kalaupun muncul reaksi, umumnya ringan. Misalnya, nyeri pada tempat suntikan, dan atau demam singkat.
   
• Vaksin ini diberikan pada usia 2 tahun. Mengapa? Kuman tipes, yakni Salmonella typhosa, masuk ke tubuh melalui makanan dan minuman yang tercemar. Itu sebabnya mengapa tipes umumnya menyerang anak usia sekolah (SD) karena mereka sudah mulai sering terpapar pada makanan yang non homemade.

• Bayi dan batita, jarang tipes karena relatif belum banyak terpapar pada makanan jenis itu. Meski begitu, di usia 2 tahun, beberapa anak mulai masuk ‘sekolah’, ruang lingkup sosialnya semakin berkembang (termasuk mulai ‘menikmati’ pergi ke restoran dan beberapa jenis jajanan!). Jadi, vaksin ini dimulai di usia 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun.

• Kapan anak tidak boleh diimunisasi tifoid? Saat sakit berat. Kondisi ringan harian bukan halangan untuk imunisasi, seperti batuk pilek, demam ringan, atau diare ringan. (Foto: dok. Feminagroup.)

 

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia