Anak Alergi Susu Sapi

Jika benar anak alergi terhadap protein susu sapi, umumnya membaik setelah usia 1 tahun.


Jadi, secara perlahan-lahan diperkenalkan ke susu sapi ‘segar’, yakni UHT (Ultra High Temperature) atau pasteurisasi. UHT adalah proses pemanasan susu selama paling tidak 2 detik pada suhu 138°C, sedangkan pasteurisasi adalah pemanasan susu pada suhu 72°C selama 15 detik.

 

Apakah susu kedelai bisa sebagai pengganti? Kandungan protein di susu kedelai tentu saja berbeda dari susu sapi. Bahkan, beberapa protein esensial di susu sapi, tidak ada di susu kedelai. Jadi, ganti saja susunya dengan UHT atau pasteurisasi. Biasanya anak tidak suka karena selama ini sudah terbiasa dengan susu yang manis. Terus coba perlahan-lahan. Campur dulu dengan susu nya yang sekarang, dan semakin lama porsi susu kedelainya dikurangi dan diganti dengan susu UHT atau pasteurisasi.


Sebetulnya anak yang butuh susu kedelai adalah anak yang terlahir (cacat bawaan) dengan kelainan pankreas dimana tidak bisa memproduksi enzim laktase. Enzim ini berfungsi mengolah laktosa. Nah, laktosa adalah gula susu dan kadarnya sangat tinggi dalam ASI. Jadi, anak-anak yang lahir dengan kelainan bawaan ini tidak bisa mengolah susu yang mengandung laktosa, yakni susu kedelai.
  

Jika anak tetap menolak susu tawar UHT dan pasteurisasi, tak perlu cemas. Di atas usia 1 tahun, susu bukan makanan utama. Mengonsumsi susu terlalu banyak, justru tidak baik (maksimal 500 ml). Jadi, bila ia menolak susu, ya, tidak apa-apa. Anda bisa berikan ‘penggantinya’, seperti keju, telur, ikan, yogurt, dan es krim.


 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia