Anak Tak Tahan Keramaian

Setiap kali diajak pergi ke tengah keramaian, Yuki (1,5) selalu rewel dan sulit ditenangkan. “Ia menangis keras, terlihat bingung dan gelisah. Saya tak tahu harus bagaimana. Padahal banyak anak lain terlihat biasa-biasa saja,” kata Merry, mamanya dari Bintaro, Jakarta.

Beberapa anak memang terlahir lebih sensitif dibanding anak lain, Ma. Suasana ramai, yang bagi anak lain biasa-biasa saja, baginya bisa terasa sangat menstimulasi. Akibatnya, ia merasa tidak nyaman dan jadi rewel.

Bila anak Anda memang tergolong anak seperti ini, beberapa saran dari Mary Sheedy Kurcinka, dalam bukunya yang berjudul Raising Your Spirited Child, bisa membantu:

- Waspada terhadap sinyal-sinyal stimulasi, dan kenali batas daya tahan anak. Menjaga anak agar tidak menerima stimulasi berlebihan akan membuatnya tetap berada dalam kondisi ‘terkendali’.

- Beri gambaran sebelum mengajak anak bergabung dalam suatu situasi tertentu. “Di sini sangat ramai. Mungkin kamu akan merasa agak aneh, seperti yang pernah kamu rasakan di pesta ulang tahun sepupumu waktu itu. Jadi, kalau perasaan seperti itu muncul lagi, cepat beritahu Mama supaya kita bisa segera mencari tempat yang lebih tenang.”

- Ajari ia menemukan kata-kata yang tepat untuk meng-eks­presikan perasaan dan sensasi yang mengganggu saat ia mengalami stimulasi berlebihan.

- Kendalikan waktu menonton TV. Anak yang sensitif sangat mudah terserap perhatiannya oleh TV. Ia bisa duduk tenang, dan tidak minta ini-itu selama menonton, sehingga Anda mungkin tergoda untuk membiarkannya menonton lebih lama. Jangan biarkan, Ma. Terlalu banyak menonton TV bisa menghambat perkembangan berbagai kemampuan, misalnya kemampuan berkomunikasi.

- Walau punya kelemahan, ia juga punya kelebihan. Anak-anak seperti ini biasanya memiliki hati yang lembut, pintar mempertahankan hubungan yang mendalam untuk jangka panjang, dan dikaruniai rasa keadilan yang kuat.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia