Anak Senang Melempar Barang

Pada dasarnya, batita senang sekali sesuatu yang memiliki hubungan sebab-dan-akibat. Dengan menjatuhkan atau melempar suatu objek, misalnya, si ilmuwan cilik Anda sedang belajar grativitasi seperti yang dilakukan Sir Isaac Newton sekitar 300 tahun lalu. Sendok yang jatuh akan menimbulkan bunyi yang cukup berisik, gelas akan membentur lantai, namun sereal hampir tidak menyebabkan bunyi apa pun. Nah, semua eksperimen kecil kecilan ini sangat menakjubkan bagi batita Anda, bahkan bagaikan sulap yang sangat spektakuler. Sebenarnya, rasa takjubnya berasal dari keberhasilan dia untuk menemukan sesuatu lagi, lagi, dan lagi.

Berikut ini beberapa hal yang perlu diingat agar Anda bisa melalui tahapan ini dengan sukses, yakni:
1. Ia tidak berpura-pura.
Jika melempar sesuatu, ini b
ukan berarti anak membangkang atau berperilaku agresif. Kadangkala, itu adalah cara anak yang belum piawai berbicara untuk berkomunikasi dengan Anda atau orang lain. Melempar sippy cup yang kotor ke lantai bisa berarti ia masih haus dan minta minum lagi. Dari benda yang dilemparnya, Anda bisa belajar lebih baik kebutuhannya. Yang pasti, barang yang dilemparnya tidak membuat Anda terlepas dari kewajiban untuk tidak membersihkan atau membereskannya. Coba saluran energinya saja ke tempat lain.

2. Buat batasan.
Katakan padanya apa saja yang boleh dan tidak boleh dilempar. Misalnya, bola boleh, namun makanan tidak boleh. Selain itu, dia boleh melempar sesuatu jika dilakukan di luar rumah dan tidak dari kursi tingginya. Secara perlahan, katakan, “Tidak boleh melempar,” dan gelengkan kepala Anda secara tegas dengan wajah yang serius. Bila ia melawan, katakan, “Kalau kamu mau melempar sesuatu, Mama akan mengangkat kamu dari kursi tinggi kamu. Kita ke halaman saja dan bermain lempar tangkap bola.” Bila Anda tenang dan konsisten, ia akan belajar, kok.

Foto : Fotosearch

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia