Anak Tak Sabar Menunggu, Ikuti 8 Tip Melatihnya

balita tidak bisa menunggu


Anda barangkali sering mengalami hal ini : ketika sedang mengobrol bersama pasangan, tiba-tiba si kecil menyela. Anda sudah memintanya untuk menunggu sebentar, namun ia tetap saja merengek karena tak sabar dan merasa tidak diperhatikan. Ia masuk di tengah obrolan Anda dan suami serta mengacaukannya. Alhasil obrolan Anda pun pecah dan tak bisa dilanjutkan.
 
Baca juga: Suami, Tempat Curhat Ternyaman
 
Tak hanya itu, hal yang sama terjadi ketika Anda mengobrol dengan orang lain: teman, penjaga parkir, petugas keamanan, sales di toko, atau pelayan di resto. Anak Anda tak sabar menunggu dan buru-buru mengajak Anda pergi. Aduh, apabila apa yang sedang diperbincangkan adalah hal yang sangat penting, Anda tentu kesal dengan kebiasaan mereka yang tak bisa sabar tersebut.
 
Akan tetapi, begitulah anak-anak. Betapa sulitnya bagi mereka untuk sabar menunggu. Meminta mereka untuk sabar menunggu lima menit saja tak mudah. Bagi orang dewasa, durasi tersebut mungkin bisa ditoleransi, namun tidak bagi anak-anak. Lima menit adalah waktu yang lama bagi mereka.
 
Betsy Brown Braun, pakar perkembangan dan perilaku anak serta penulis buku Just Tell Me What to Say: Sensible Tips and Scripts for Perplexed Parents, mengatakan bahwa penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak-anak menunggu dan tidak menyela orang yang sedang berbincang. Bagaimana, ya, caranya agar anak-anak mau sabar menunggu dan tidak menyela?
 
Baca juga: Melatih Delay Gratification, Keterampilan Penting untuk Anak
 
Ada beberapa tip yang bisa Anda ikuti berikut:
 

1. Batasi Waktu
Huffff…. Tarik napas. Poin pertama ini memang terasa tidak adil buat Anda. Tapi, ya, namanya juga anak-anak. Kita harus mencoba memaklumi batas toleransi  mereka terhadap durasi menunggu. Batasi lama percakapan Anda dengan orang dewasa yang tidak melibatkan mereka.
 
Anda bisa melakukannya bertahap. Misalnya, dua menit saja dan kemudian dikembangkan menjadi lebih lama saat ia mulai menunjukkan kemajuan dalam menunggu dan tidak menyela.
 

2. Hindari Penggunaan Kata ‘Sebentar’
Kata ‘sebentar’ akan sulit dimengerti oleh anak-anak. Ia sangat mungkin mendefinisikan ‘sebentar’ dengan pandangan yang berbeda dengan Anda. Hal ini membuat ia sering menyela dan tampak tak mau menunggu karena apa yang Anda sebut sebagai ‘sebentar’ adalah lama untuknya.
 
Oleh karenanya, lebih baik jelaskan di awal, misalnya, “Mama butuh ngobrol dengan teman, singkat saja, hanya dua menit. Tolong tunggu sampai kami selesai. Begitu selesai, Mama akan segera fokus ngobrol atau main denganmu lagi.”
 
Mereka mungkin belum mengerti berapa lamakah ‘dua menit’ itu. Akan tetapi, begitu Anda selesai, mereka jadi punya pemahaman baru tentang patokan waktu. Sehingga, Anda bisa menggunakannya lagi kemudian.
 

3. Pakai Timer
Nah, untuk meminimalkan perbedaan pemahaman tentang waktu seperti di poin 2, Mama bisa menyalakan timer. Perangkat ini rasanya cukup adil bagi semua pihak, ya. Anak jadi merasa punya jaminan bahwa orang tuanya tidak akan ingkar janji dan orang tua juga tenang karena punya batasan yang jelas untuk anak.
 

4. Bawa Mainannya
Menunggu itu membosankan. Bahkan orang dewasa pun paling benci bila disuruh menunggu. Yang paling penting untuk diingat adalah menunggu terasa lama bila kita tidak melakukan apa-apa.
 
Nah, oleh karenanya, untuk mengalihkannya, Anda bisa membawakan ia beberapa mainan favoritnya agar punya kesibukan saat menunggu. Anda bisa memilih salah satu dari 8 Pilihan Mainan Edukatif Balita . Dengan demikian, ia tak akan fokus pada ‘menunggu’ saja.
 

5. Beri Camilan
Selain mainan, bawakan juga camilan kesukaannya. Aktivitas nyemil bisa diselang-seling dengan bermain. Jadi, perhatian anak bisa teralihkan lebih lama, deh.
 

6. Kapan Boleh Menyela
Jelaskan pada anak bahwa ada saat di mana ia diizinkan untuk menyela, yakni saat ada kondisi darurat. Sebutkan apa saja yang termasuk dalam kondisi darurat itu, misalnya keinginan buang air.
 
Baca juga: Bagaimana Cara Papa Saat Harus Mengantar Anak Perempuannya ke Toilet Umum?
 

7. Bahasa Isyarat
Ajarkan bahasa isyarat untuk menyampaikan bahwa ia ingin bicara. Misalnya, ia boleh meletakkan tangannya di pundak Anda untuk menyampaikan bahwa ia ingin bicara. Anda bisa meresponsnya dengan meraih tangannya dan menggenggamnya dengan lembut sebagai tanda memintanya menunggu.
 

8. Beri Pujian
Saat mereka berhasil sabar menunggu dan tidak menyela Anda, berilah pujian padanya. Ini akan jadi motivasinya untuk belajar sabar menunggu lebih lama di kemudian hari. Hindari 5 Kesalahan Memberi Pujian Pada Anak, ya
 
 
Baca juga:
5 Ide Permainan Melatih Anak Berperilaku Baik
Yuk, Latih Kesabaran Anak untuk Menunggu!
Tip Agar Komunikasi Lancar Bagi Pasangan Sibuk
5 Trik Mendisiplinkan Balita dengan Cepat
4 Penghambat Kemandirian Balita
 
 
LTF
FOTO: FREEPIK

 


Topic

#balita #pengasuhananak #parenting #parentingstyle

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia