Bahan Makanan untuk Slow Cooking

Ya, proses memasak dengan metode slow cooking memang melalui proses yang cukup panjang, Dimulai dari pemilihan bahan makanan. Pilihlah bahan makanan lokal daripada non lokal.


Mengapa begitu? Bahan makanan lokal jauh lebih segar dibandingkan bahan makanan impor. Ini karena bahan lokal cenderung tidak melalui proses pengiriman yang panjang. Nah, bahan makanan lokal yang segar bisa Anda dapatkan di pasar tradisional. Pasar tradisional merupakan jalur terpendek bahan makanan segar. 


Bagaimana dengan supermarket atau hypermarket? Sebetulnya Anda juga bisa mendapat sayuran yang hijau dan segar di supermarket favorit Anda. Sayuran hijau yang tampak segar di supermarket sebab disimpan dalam ruang pendingin. Jika Anda membeli bahan makanan segar di supermarket, tanyakan pada petugas seberapa sering mereka mengganti stok sayuran. 


Apa lagi? Anda bisa memilih bahan makanan lokal yang organik. Ini karena bahan organik tidak tercemar bahan-bahan pestisida saat penanaman. Namun, ini bukan berarti bahan makanan biasa tidak baik ya, Ma. Yang terpenting adalah Anda harus cermat memilih bahan makanan.


Misalnya, pilih buah dan sayur yang segar, tidak keriput, dan tidak kekuningan (untuk sayuran berdaun hijau). Menurut dr. Fiastuti, “Pemilihan bahan makanan yang segar dan berkualitas juga menentukan kandungan gizi makanan. Jika pemilihan bahan makanan sudah benar, kemudian dimasak dengan benar, bisa dipastikan kandungan gizi yang ada dalam bahan makanan tersebut tidak banyak hilang. Tubuh pun menyerap seluruh zat gizi yang dibutuhkan secara optimal.”


Tidak hanya bahan makanan yang segar. Untuk proses memasak dengan metode slow cooking, bumbu yang digunakan juga harus alami. Usahakan untuk mengganti penggunaan bumbu instan dan MSG (Monosodium Glutamat) dengan bumbu alami. Misalnya, bawang merah, bawang putih, bawang bombay, daun bawang, jahe, lada, serta minyak wijen. 


 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia