Benarkah Gangguan Penglihatan Anak Genetis?

Gangguan penglihatan memang sebagian besar diwariskan oleh gen orang tua, namun ternyata dapat dicegah lho, Ma! 

Seberapa besar peluang anak mengalaminya? Penglihatan anak Anda terhadap dunia bisa serupa Anda – dalam arti sebenarnya. Rabun jauh (tidak bisa melihat benda-benda jauh), buta warna, dan mata malas (amblyopia) sering diturunkan, kata Stuart Dankner, M.D., dokter anak subspesialis mata di Baltimore.

Jika kedua orang tua rabun jauh, anak memiliki peluang sebesar 25 – 50 persen untuk mengalaminya. “Tentu saja, wanita hanya membawa dan meneruskan gen buta warna. Biasanya, prialah yang buta warna,” papar Dr. Dankner. Jika ibu adalah pembawa gen, ada kemungkinan 50 persen bagi putranya buta warna. 

Gejala yang harus diwaspadai Jika anak mengeluh sakit kepala, atau sering memicingkan atau membelalakkan mata, terutama saat membaca, menonton TV, atau setelah seharian sekolah, Anda perlu memeriksakan matanya. Anak tidak akan mengeluh rabun jauh hingga mereka di usia sekolah.

Meski begitu, gangguan ini bisa dideteksi ketika si kecil berusia tiga tahun, menurut Dr. Dankner. Pada usia tersebut, Cameron, putra Crystal Smith, mulai memicingkan mata ketika melihat segala sesuatu. “Saya tahu ada gangguan pada penglihatannya, karena nenek, tante, ibu saya, dan saya mengenakan kacamata. Hanya, saya tidak menyangka ia akan mengalaminya di usia sekecil itu,” ujar Smith, dari Plainfield, NJ.

Mata malas bisa terjadi pada usia satu tahun, namun sulit mengetahui gejalanya, kecuali dokter anak yang memeriksa. Jangan terlalu cemas, jika sesekali mata anak tampak juling – nyaris semua anak begitu pada bulan-bulan pertama; tapi bila Anda menyadari adanya perbedaan pada ukuran pupil, segera jadwalkan pemeriksaan. Mengenai buta warna, Anda bisa mengetahuinya saat anak berusia lima tahun.

Yang bisa dilakukan Jika masalah dengan mata diturunkan dalam keluarga Anda (dan bahkan ketika tidak), sebaiknya Anda mengajaknya memeriksakan matanya secara teratur ke dokter anak subspesialis mata ketika si kecil berusia satu tahun. Ini terutama penting bila riwayat keluarga Anda mencakup penggunaan kacamata sejak usia dini atau ketika Anda mencurigai adanya mata malas.

Deteksi dan perbaikan dini terhadap gangguan penglihatan akan membantu anak merasa dan berfungsi optimal – dan, pada kasus mata malas, yang bisa berakibat pada kerusakan penglihatan yang parah bila tidak diobati, Anda bisa menyelamatkan penglihatannya.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia