Camilan untuk Anak, Perlukah?

Apakah anak betul-betul butuh ngemil di antara jam makan? Tentu saja. Camilan penting bagi anak, kata para pakar, sebab perutnya kecil. Dan karena anak tidak bisa makan banyak-banyak sekaligus, ia perlu ngemil lebih sering. Namun apapun camilannya dalam sehari, seharusnya sih memberi hanya 20 persen dari total kalorinya.


Pakar gizi menganjurkan, batita boleh ngemil tiga kali dalam sehari; anak-anak prasekolah dan usia sekolah sampai umur delapan tahun, dua kali; anak umur sembilan tahun dan lebih, satu kali. Tetapi yang lebih penting dari berapa banyak camilan anak di sela-sela jam makan adalah apa yang dikunyah.


Langkah pertama, menurut para pakar: Berhenti memikirkan camilan sebagai sesuatu yang harus dikemas. Itu karena, pada kebanyakan kasus, camilan kemasan tuh manis atau asin—dengan kata lain, merupakan kemasan kalori. Ini seharusnya disebut treat alias bonus istimewa..


Dan bonus istimewa seharusnya merupakan sesuatu yang hanya-sesekali-saja—es krim setelah menang pertandingan sepakbola Sabtu sore atau beberapa cookies selama berkunjung ke rumah nenek, bukanlah sesuatu yang anak Anda harapkan setiap pulang sekolah. Tutur Zappa mengenai anak laki-lakinya, Henry: “Kakeknya membiarkannya minum soda,” katanya. “Dia boleh minum soda di restoran pada acara-acara khusus.” Tapi, tidak setiap hari kan?


 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia