Cara Atasi Si Penggigit

Menurut Arlene Eisenberg, penulis buku What To Expect The Toddler Years, ada banyak penyebab anak berubah menjadi penggigit. Seperti frustasi karena tak bisa mengendalikan lingkungan sesuai kehendaknya, mengeksplorasi lingkungannya secara sensori, menunjukkan rasa sayang, meniru tindakan orang di sekelilingnya, ungkapan rasa bosan, lelah, lapar, terlalu banyak mendapat stimulasi secara sensori, gusinya gatal akibat proses tumbuh gigi, atau mencari perhatian. 


Agar perilaku menggigit ini tidak menjadi kebiasaan:

- Sediakan makanan untuk dikunyah. Anak bisa menggigit karena lapar. Selalu siapkan  makanan kecil (yang tidak manis karena gula bisa meningkatkan agresivitas!).

- Jangan membalas. Jika Anda membalas, dia akan mengartikan bahwa seseorang boleh menggigit ketika sedang marah. Padahal Anda melarangnya menggigit orang lain.

- Cegah sebelum terbiasa. Segera pisahkan anak yang menggigit dan korbannya, sebelum Anda mendisiplinkan si penggigit. Tak perlu menunjukkan reaksi berlebihan seperti berteriak atau menceramahinya. Bilang saja dengan tegas bahwa Anda tak bisa menerima tingkahnya yang menyakiti orang lain.

- Hindari peraturan ganda. Dalam suasana bermain, beberapa orang tua menggigit jari atau pipi anaknya dan membiarkan anak melakukan hal serupa. Di lain waktu, orang tua marah jika dia menggigit temannya.  Jadi, jangan membuatnya bingung, ya.


 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia