Cara Tepat Jawab Pertanyaan Anak

Ketika melihat seorang pengendara motor ditilang, Abbie (3) bertanya pada mamanya, “Ma, orang itu kenapa?”
“Dia ditilang polisi, sayang.”
“Kenapa dia ditilang?”
“Karena dia tidak pakai helm.”
“Kenapa tidak pakai helm ditilang?”
“Karena mengendarai motor tanpa helm bisa berbahaya kalau dia jatuh.”
“Kenapa dia tidak pakai helm?”
”Mama tidak tahu, sayang…”
“Kok, mama nggak tahu, sih?”
“Hmmm….”

Begitulah si kecil. Kalau sudah bertanya, pasti nyerocos terus. Mereka memang selalu ingin tahu, sampai-sampai Anda kehilangan kata-kata karena tak tahu harus menjawab apa. Perasaan geli dan jengkel bercampur aduk jadi satu di hati. Bagaimana sebaiknya menghadapi rasa ingin tahunya?

- Hindari jawaban yang mematahkan rasa ingin tahunya. “Jangan tanya terus kenapa, sih!” atau “Diamlah. Jangan ganggu, Mama!” Meski ia terlihat biasa-biasa saja menerima jawaban Anda, bisa jadi hal ini akan membuatnya ‘terluka’ dan jadi kurang percaya diri karena merasa tak dihargai.

- Boleh saja Anda mengatakan tidak tahu. “Mama tidak tahu, sayang, nanti kita cari tahu jawabannya, ya…” Anda bukan orang yang tahu segalanya, kan? Jadi, tentu saja Anda harus berterus terang kalau memang Anda tidak tahu.

- Dorong dia untuk mencari tahu jawabannya dari buku-buku, internet, atau bertanya langsung kepada ahlinya bila apa yang ia tanyakan memang merupakan bidang spesifik.

Yang penting, sambutlah pertanyaannya dengan tetap antusias. Jangan memperlihatkan rasa kesal atau ogah-ogahan. Bila Anda memang benar-benar sibuk, Anda bisa mengajaknya mendiskusikan hal tersebut begitu Anda punya waktu.

Baca juga: Trik Atas Anak Gemar Mengobrol di Kelas

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia