Cara Atasi Kebiasaan Anak Mengemut Makanan




Membuka mulut saat Anda suapi, anak mau. Tapi begitu makanan itu masuk, ya ampun, rasanya emosi Anda naik ke ubun-ubun, karena anak tak kunjung memperlihatkan gerakan mengunyah. Ya, dia hanya mengemut makanannya sampai bermenit-menit. Alhasil, proses makan pun berubah menjadi tak menyenangkan, karena Anda terus memaksanya untuk segera menelan. Ujung-ujungnya, anak menolak makan.
 
Puja Sharma Vasisht, M.Sc. R.D., seorang nutrisionis dan registered dietitian dari Nagpur University, India, memberikan tip untuk mengatasi kebiasan mengemut makan pada balita Anda.
 

Pengenalan Tekstur Makanan Bertahap
Salah satu alasan balita mengemut makanan adalah pengenalan makanan bertekstur yang terlambat. Oleh karenanya, begitu menginjak usia MPASI, kenalkan tekstur makanan secara bertahap. Anda bisa memulai dengan memberikan pure, bubur saring, dan dilanjutkan dengan makanan cincang. Menginjak usia 1 tahun, Anda sudah bisa memberinya makanan padat. Anda juga bisa memberinya potongan panjang wortel, brokoli, atau telor rebus untuk dicelupkan ke bubur yang biasa ia makan. Ini akan membimbingnya ke transisi makanan padat.
 

Dorong Makan Sendiri
Anak-anak lebih tertarik bila makan sendiri. Mereka lebih bebas bereksplorasi dan bisa menentukan kapan harus menyendokkan makanan ke mulut, mulai mengunyah, dan menelan, serta mengulanginya lagi.
 

Ikut Makan Bersamanya
Balita adalah peniru ulung. Selalu makan bersamanya. Dengan begitu, mereka akan tahu bagaimana cara mengunyah makanan yang benar.
 

Undang Temannya
Balita mulai membuat penilaian tentang dirinya sendiri dan orang lain. Melihat anak-anak lain makan makanan padat juga akan mendorongnya untuk mengunyah. Maka, sesekali Anda bisa mengundang sepupu yang sebaya dengannya, tetangga, atau temannya untuk makan bersamanya.
 

Minimalisir Distraksi
Jangan makan sambil nonton TV atau bermain. Ini akan mengganggu konsentrasi anak-anak. Mereka belum bisa memecah fokus antara mengunyah dengan melakukan kegiatan lain secara bersamaan.
 

Nyalakan Timer
Anda harus menyelesaikan makanan utamanya dalam 20-25 menit. Bila ia belum selesai saat timer berbunyi, maka ambil piringnya. Jika ini dilakukan secara konsisten, anak Anda akan mulai menyelesaikan makan tepat waktu.
 
Bila Anda mengamati si kecil memiliki kesulitan untuk menggerakkan rahang dan lidahnya saat makan dan beratnya tak kunjung naik dalam satu bulan, maka sebaiknya bawa ia berkonsultasi ke ahli. Dokter akan memeriksa apakah si kecil punya gangguan oromotor yang membutuhkan tindakan khusus dan terapi.
 

LELA LATIFA
FOTO: SHUTTERSTOCK

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia