Deteksi Dini Selamatkan Anak dari Ancaman Diabetes

bagaimana menangani anak diabetes


Jika selama ini Anda menganggap diabetes adalah penyakit orang dewasa, mungkin ini saatnya Anda mengoreksi pandangan tersebut. Diabetes bisa diderita oleh anak-anak dan bisa menjadi induk dari segala penyakit tidak menular jika diidap oleh anak sejak kecil.
 
Hal tersebut diungkap oleh Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), dalam  media briefing berkaitan dengan Hari Diabetes Sedunia 2021, 13 November lalu. "Ini adalah penyakit tidak menular yang menggerogoti tubuh bila tidak terkendali dan juga menggerogoti biaya kesehatan yang tidak sedikit," ujar dr. Piprim.
 
Anak dengan Diabetes Meningkat
Jumlah penderita penyakit diabetes memang mengalami peningkatan di seluruh dunia dan Indonesia. Pada tahun 2013, diabetes melitus hanya di angka 6,9 persen. Namun, di tahun 2018 naik menjadi 10,9 persen. Bahkan data WHO menyebutkan peningkatan ini juga terjadi pada anak-anak. Bagaimana dengan anak-anak di Indonesia? IDAI mencatat pada November 2021 terdapat sebanyak 1.346 anak mengalami diabetes.
 
Dari data yang disebutkan di atas, dr. Muhammad Faizi, Sp.A(K), Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI, mengungkap bahwa terdapat 167 anak yang menderita diabetes melitus tipe 2, selebihnya adalah diabetes melitus tipe 1.
 
Dokter Piprim mengakui bahwa jumlah yang sebenarnya bisa jadi jauh lebih tinggi, karena terkendala dalam hal pencatatan. “Tidak semua pasien berobat bahkan bisa jadi keburu meninggal sebelum sampai di layanan kesehatan," ungkap dr. Piprim.
 
Sementara, Prof. Dr. dr. Aman Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI(Hon) mengungkap data dari International Diabetes Federation (IDF), yang menyebutkan Indonesia berada di posisi ke-5 di dunia dengan kasus diabetes yang tak terdiagnosis. "Di China sebanyak 65 juta, India 44 juta, Amerika Serikat hampir 12 juta, Pakistan 8,5 juta, dan Indonesia 8 juta," kata Prof. Aman.
 
Baca juga: 6 Hal Ini Lindungi Anak dari Risiko Diabetes

Beda Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2
Diabetes tipe 1 terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup hormon insulin yang dapat mengatur glukosa di dalam aliran darah. Diabetes melitus tipe 1 yang diderita anak-anak kerap tanpa gejala dan anak-anak bisa tiba-tiba mengalami koma.
 
Sementara, diabetes tipe 2 terjadi akibat tingginya hormon insulin yang diproduksi tubuh, namun hormon ini tidak bisa bekerja sebagaimana seharusnya. Akibatnya, kadar glukosa dalam darah menjadi tidak terkontrol. Anak-anak yang obesitas biasanya rentan mengalami diabetes tipe 2, karena gaya hidup tidak sehat juga berperan di sini. Anak-anak yang sudah terkena diabetes tipe 2 tentu akan menjadi dewasa dengan diabetes tipe 2.
 
Deteksi Dini Akan Menyelamatkan Anak-Anak
Anak-anak yang sejak kecil sudah menderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2 akan sangat rentan mengalami penyakit tidak menular kronis lain saat dewasa akan jauh lebih tinggi. Apalagi jika tidak terkontrol, ini akan mengakibatkan komplikasi, seperti gagal ginjal, gagal jantung, kerusakan sistem saraf, dan sebagainya.
 
Selama ini, kerap kali anak-anak yang menderita diabetes dibawa ke pelayanan kesehatan sudah dalam kondisi parah. Oleh karena itu, untuk mencegah dan melindungi anak-anak dari kondisi fatal, orang tua dianjurkan untuk melakukan skrining sedini mungkin terhadap anak-anaknya.
 
Dokter Piprim menganjurkan orang tua memeriksakan kadar gula darah anak, terutama bila anak memiliki riwayat diabetes dalam keluarga dan mengalami gejala-gejala umum penderita diabetes tipe 1, seperti sering merasa lapar (polifagi), sering merasa haus (polidipsi), dan sering buang air kecil di malam hari (poliuri).
 
Deteksi dini diabetes pada anak diharapkan dapat menyelamatkan anak, karena bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca juga: Deteksi Dini Diabetes Melitus tipe 1 pada Anak

Ubah Gaya Hidup
Karena gaya hidup sangat berperan dalam pencegahan terjadinya diabetes, maka orang tua perlu mengaji ulang dan mengubah gaya hidup keluarga dan anak-anak. Gaya hidup sehat menjadi bagian penting dalam 5 cara untuk menangani diabetes.

  • Atur pola makan menjadi lebih sehat, hindari pangan yang mengandung banyak gula, Hati-Hati Gula Tersembunyi, sebaliknya mulailah lebih banyak mengonsumsi real food, buah dan sayuran segar. Jika Anda kesulitan mengendalikan keinginan anak untuk mengonsumi mananan atau minuman tinggi gula, Cegah Anak Konsumsi Gula Berlebih, Ini Caranya! Jadilah teladan bagi anak-anak. Jika anak-anak melihat orang tua menjalani gaya hidup sehat, maka akan lebih mudah mereka meniru.
  • Pantau kadar gula.
  • Pemberian insulin.
  • Lakukan olahraga dan hindari gaya hidup lembam (sedentary lifestyle). Ajak anak aktif bergerak, batasi screen time.
  • Edukasi.

Baca juga: 
5 Mitos Tentang Diabetes
4 Alasan Anak Hobi Makan Makanan Manis
Anak Rentan Sakit Akibat Asupan Gula Berlebih
Efek Negatif Asupan Gula Berlebihan


Foto: Freepik


Topic

#balita #kesehatananak #diabetes

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia