Efek Samping Sembarangan Minum Antibiotika

Menurut dr. Purnamawati, Sp.AK, MMPed., dokter spesialis ilmu kesehatan anak, pendiri dan tim penasehat YOP (Yayasan Orang Tua Peduli) serta penggiat program edukasi SUA (Smart Use of Antibiotics) di komunitas, terlalu sering mengonsumsi antibiotik dengan tidak tepat sangat berbahaya, karena antibiotika bisa menyerang bakteri baik dalam tubuh dan mengubah bakteri baik tersebut menjadi bakteri jahat.

Selain itu, bakteri juga bisa menjadi resisten (kebal) terhadap antibiotika. Dampak ini tidak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga berdampak terhadap semua orang (dampak komunitas).

Untuk individu, antibiotika tidak lagi bisa bekerja efektif karena kuman yang sudah resisten alias kebal tidak lagi mati, sehingga pasien menderita sakit yang lebih berat, lebih lama, terpapar risiko toksisitas (efek samping obat yang berat), dengan risiko kematian yang lebih tinggi, serta biaya pengobatan yang lebih mahal.

Sedangkan untuk komunitas, kuman yang sudah resisten ini bisa menginfeksi masyarakat, dan tidak ada lagi antibiotika yang mempan melawan kuman tersebut, bahkan pada orang yang baru pertama kali mengonsumsi antibiotika tersebut.

Benarkah antibiotika berbahaya untuk organ tubuh, seperti lambung dan gigi?

Seperti juga obat-obatan lainnya, konsumsi antibiotika juga memiliki efek samping. Berikut ini adalah efek samping yang paling umum terjadi:

• Gangguan saluran cerna (diare, mual, muntah, mulas) merupakan efek samping yang paling sering terjadi.

• Reaksi alergi, mulai dari yang ringan (ruam, gatal) sampai yang berat (pembengkakan bibir/kelopak mata, gangguan napas, dll).

• Demam (drug fever). Antibiotika yang bisa menimbulkan demam antara lain bactrim, septrim, sefalsporoin, dan eritromisin.

• Gangguan darah. Beberapa antibiotika bisa mengganggu sumsum tulang, salah satunya adalah kloramfenikol.

• Kelainan hati. Antibiotika yang paling sering menimbulkan efek ini adalah obat tuberkolosis (TB), seperti INH, rifampisin, dan PZA (pirazinamid).

• Gangguan fungsi ginjal. Golongan antibiotika yang bisa menimbulkan efek ini adalah aminoglycoside (garamycine, gentamycin intravena), imipenem/meropenem, dan golongan ciprofloxacin. Bagi penderita penyakit ginjal, harus hati-hati mengonsumsi antibiotika.

Foto: Foto Search

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia