Fakta 4 Minuman yang Sering Dikonsumsi Anak



 
Menjaga anak tetap terhidrasi adalah hal yang sangat penting. Apalagi saat cuaca sedang sangat terik dan mereka beraktivitas di luar ruangan atau sedang berolahraga. Oleh karenanya, penting bagi mereka untuk mengonsumsi cukup cairan.
 
Sebetulnya, selain jumlah cairan yang tepat, hal yang perlu diperhatikan adalah apa yang diminum oleh anak-anak. Beberapa minuman ini ternyata faktanya kurang baik untuk anak Anda.
 
Jus Buah Kemasan
Berbagai merek jus kemasan mungkin mengklaim bahwa produknya mengandung banyak vitamin yang bermanfaat untuk si kecil. Namun, jangan terburu terjebak dengan pernyataan tersebut. Jus buah memang mengandung nutrisi yang baik untuk anak-anak. Namun tidak begitu dengan jus buah kemasan yang mengandung banyak gula dan kalori.
 
Seperti yang dikatakan oleh Susan Jebb, kepala lembaga riset tentang diet dan obesitas di Medical Research Council’s Human Nutrition, Universitas Cambridge, “Jus buah tidak sama dengan buah utuh dan memiliki banyak gula seperti banyak minuman gula klasik.”
 
Bahkan, menurut Barry Popkin, profesor nutrisi University of North Carolina, penggunaan sirup jagung fruktosa tinggi dalam jus buah kemasan bisa membuatnya sama dengan minuman ringan bersoda.
 
Terlalu banyak gula dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes bagi anak-anak. Selain itu juga dapat menyebabkan gangguan tidur. Tak hanya itu, ketika terlalu banyak mengonsumsi kalori, anak-anak akan cenderung merasa kenyang, sehingga menolak makanan lain dan menyebabkan pemenuhan nutrisi tubuhnya terganggu. Oleh karenanya, Jebb lebih merekomendasikan untuk mengonsumsi buah langsung ketimbang jus buah kemasan.

Baca juga: 13 Tren Makanan & Minuman Sehat Kekinian yang Bisa Dicoba
 
Teh Manis
Minuman ini sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, ya, Ma. Beberapa keluarga selalu menyediakan teh manis di pagi atau sore hari. Saat makan di luar pun, teh manis juga sering menjadi penutup hidangan. 
 
Teh manis tentu memiliki kandungan gula. Belum tentu, rasa manis yang terkandung di dalam teh tersebut juga berasal dari gula murni. Bisa saja, saat anak membeli teh manis di luar, rasa manis dari teh tersebut berasal dari pemanis buatan. Ini tentu semakin tidak baik untuknya. 
 
Selain itu, teh juga mengandung kafein dan bersifat diuretik atau susah dicerna oleh tubuh. Sehingga, berisiko membuat si kecil mengalami sembelit. Tak hanya itu, Suzanne Steinbaum, direktur kesehatan jantung di Rumah Sakit Lenox Hill, New York City mengatakan bahwa kafein tidak baik untuk kesehatan jantung. 

Masalah lain dengan es teh juga dapat terjadi di ginjal. Scott Youngquist, MD, seorang dokter di University of Utah Health mengatakan, “Es teh penuh asam oksalat, yang jika dikonsumsi berlebihan dapat mengendap di ginjal dan mengganggu pekerjaan membuang limbah dari darah.
 
Baca juga: Agar Anak Suka Minum Air Putih
 
Minuman Susu Berperasa Cokelat
Minuman susu berperasa, misalnya cokelat, memang memiliki rasa manis dan disukai anak-anakNamun, coba perhatikan lagi berapa persen kandungan cokelat murni yang ada di dalam kemasan susu? Lalu bandingkan dengan kandungan yang lainnya seperti gula. Artinya, semakin banyak gula, maka semakin banyak kandungan natrium di susu berperasa cokelat ini. Cokelat mengandung kafein yang dapat menyebabkan gangguan tidur pada anak-anak. Tak hanya itu, Meghan Telpner, seorang nutrisionis dan direktur Academy of Culinary Nutrition di Toronto mengatakan bahwa sebagian besar susu cokelat yang dijual di pasaran termasuk dalam kategori susu rendah lemak yang kurang baik dalam menyerap vitamin D. 
 
Baca juga: Berapa Gelas Sebaiknya Anak Minum Susu?

Minuman Berenergi
Banyaknya aktivitas fisik yang akan dijalani si kecil dalam sehari bukan menjadi alasan bagi orang tua untuk memberinya minuman berenergi. Minuman ini memiliki kandungan gula dan kalori yang tinggi. Kalori memang bahan bakar energi. Namun, energi yang didapat tidak akan seimbang dengan risiko yang didapat seperti risiko obesitas dan diabetes.
 
Selain itu, minuman berenergi juga tinggi kafein. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Analytical Toxicology menemukan bahwa satu porsi minuman berenergi dengan berat 8 ons memiliki lebih dari dua kali lipat kafein dibandingkan dengan satu porsi minuman ringan seperi soda kaleng dengan berat 12 ons. 
 
Mengutip dari Stanford Children’s Health, minuman berenergi dapat membuat seseorang menjadi gugup atau gelisah, sakit kepala, detak jantung meningkat, meningkatkan asam lambung sehingga membuat perut terasa mual. Tak hanya itu, minuman berenergi juga justru membuat anak-anak mudah dehidrasi, terutama setelah berolahraga.
 
Nah, patut berhati-hati ya, Ma!

Baca juga:
Berapa Banyak Air Putih Yang Harus Kita Minum Setiap Hari?
5 Kelebihan Makanan dan Minuman Organik
Aturan Minum dan Makan Sebelum dan Sesudah Berolahraga
Apa Benar Minum Es Bikin Anak Sakit?

LELA LATIFA
FOTO: SHUTTERSTOCK

 


Topic

#balita #kesehatananak #gizianak

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia