Hati-hati, Mainan Plastik Bisa Beracun

Mainan bayi dan anak yang terbuat dari bahan plastik lentur masih menjadi ancaman kesehatan anak.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak orang tua sudah mengetahui  risiko berbahaya mainan plastik. Aturan pelarangan penggunaan zat kimia berbahaya pun sudah mulai digalakkan. Tapi, masih saja ada produk mainan dengan kandungan bahan beracun beredar di pasaran.

Dalam situs kesehatan webmd.com dijelaskan, Komisi Perlindungan Konsumen AS melarang produksi mainan dan seluruh peralatan yang mengandung bahan kimia phthalate mulai awal 2009.

Namun para produsen masih diperbolehkan menghabiskan sisa stok barang yang sudah terlanjur diproduksi hingga tiba waktu peraturan diberlakukan.

Hal ini dianggap memberi keringanan pada industri mainan plastik dan tidak memikirkan efek buruknya bagi konsumen.

Phthalate adalah zat kimia yang banyak digunakan pada bahan vinyl dan plastik.Bahan tersebut bisa meningkatkan kelenturan plastik dan vinyl.

Kontaminasi bahan itu pada anak bisa menyebabkan berbagai gangguan dan kelainan kesehatan.Misalnya asma, gangguan pencernaan, kerusakan otak, gangguan reproduksi, pubertas dini, bahkan penurunan produksi sperma pada anak laki-laki.

Bagaimana cara menghindarkan anak dari bahaya bahan plastik beracun?

- Pilih mainan atau peralatan plastik yang memiliki label phthalate-free.

- Jangan membeli mainan plastik yang mengandung polyvinyl chloride (PVC). Bahan tersebut memiliki kandungan phthalate yang sangat tinggi.

- Hindari produk mainan berbahan plastik dan logam berharga murah. Barang-barang tersebut banyak mengandung timbal berbahaya.

- Pilih produk perawatan bayi yang terjamin. Hindari produk yang mengandung xylene, toluene, dan phthalate.

- Sebaiknya ganti peralatan makan bayi berbahan gelas.

- Cucilah produk plastik dengan cara benar. Jangan mencuci peralatan plastik dengan sabun berlebih. Air panas juga tidak boleh digunakan untuk mencuci plastik, sebab jika plastiknya terkena panas, zat kimianya bisa larut.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia