Hindari Memanjakan Anak dengan Hadiah




Saat pulang bekerja, Anda membawakan anak hadiah. Saat baru dapat gaji, Anda membelikannya hadiah lagi. Saat sedang jalan-jalan, Anda juga mampir membelikan hadiah lain untuk si kecil. Saat Anda merasa bersalah padanya, ia dapat hadiah. Saat ia melakukan hal baik, hadiah datang lagi  untuknya. Sekilas kita bisa membayangkan betapa bahagianya anak yang sering mendapat hadiah. Tentu saja, siapa yang tak bahagia mendapat hadiah?
 
Akan tetapi, alih-alih baik karena dapat meningkatkan hubungan Anda dengan anak, ternyata terlalu sering memberi anak hadiah memiliki beberapa efek samping negatif. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa sebaiknya Anda tidak terlalu menghujani anak dengan hadiah:
 
1. Perilaku Konsumtif di Masa Depan
Berdasarkan penelitian dari University of Missouri, anak-anak yang semasa kecil terlalu sering atau banyak menerima hadiah rentan menjalani hidup yang konsumtif, seperti kebiasaan belanja konsumtif, terlilit pemakaian kartu kredit, atau bahkan perjudian.
 
2. Ingin Enaknya Saja
Masih dari penelitian tersebut, anak-anak yang semasa kecil dihujani dengan hadiah tidak akan memiliki daya juang dan daya tahan dalam mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sebaliknya, mereka ingin cara paling mudah untuk mendapatkan segala sesuatu dan sulit puas dengan apa yang sudah dimiliki.
 
3. Tumbuh Egois
Penelitian yang diterbitkan dalam Harvard's Journal of Happiness menunjukkan bahwa anak-anak yang hanya menghargai hadiah cenderung tumbuh menjadi egosentris dan kurang empati.
 
4. Masalah Perilaku yang Lebih Tinggi
Sean Grover, L.C.S.W., psikoterapis di New York, AS mengatakan bahwa anak-anak yang diberi hadiah secukupnya saja menunjukkan lebih sedikit masalah perilaku ketimbang mereka yang dimanjakan orang tuanya dengan hadiah. Anak yang terlalu dimanjakan dengan hadiah rentan tantrum bila keinginannya tak dituruti.
 
5. Self Esteem Lebih Rendah
Beberapa orang tua mungkin memberikan hadiah secara material untuk menggantikan kekurangannya, misalnya tidak punya banyak waktu untuk menemani anak-anak. Sean menuturkan bahwa anak-anak yang memiliki lebih sedikit materi—dalam hal ini hadiah—tetapi memiliki hubungan yang positif dengan orang tua dan teman sebayanya justru memiliki skor self esteem yang lebih tinggi ketimbang anak yang punya banyak hadiah tanpa hubungan yang hangat.
 
Memberi hadiah tentu tak ada salahnya. Anak mana, sih, yang tak suka dapat hadiah? Namun, berikan hadiah di momen-momen yang bermakna buat si kecil. Ajarkan mereka untuk berbagi juga.
 

 
LTF
FOTO: FREEPIK

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia