Ini Obat atau Permen?


Jangan salahkan perusahaan farmasi jika obat-obatan yang  mereka produksi tampak mirip dengan permen karena warna-warnanya yang cerah, sehingga menarik perhatian anak. Andalah yang harus waspada menjaga agar obat-obatan tersebut tak terlihat dan terjamah oleh anak.
 
Di usia 1 – 2 tahun, anak akan memasukkan APAPUN yang tampak menarik ke dalam mulutnya. Dan, hal ini tidak terbatas pada makanan saja, lho. Ia bisa saja memasukkan obat-obatan atau suplemen milik Anda karena tertarik dengan warnanya yang ngejreng. Keracunan juga bisa terjadi ketika si kecil menghirup uap beracun atau terjadi kontak dengan bahan kimia di kulit dan matanya. Dan, jangan sepelekan masalah keracunan ini, Ma! Menurut American Association of Poison Control Centers, di tahun 2005 saja, ada sekitar 760 kasus keracunan yang berpotensi memberi efek fatal (bahkan mematikan!), dan 130.000 anak di bawah usia 6 tahun membutuhkan perawatan serius pasca keracunan.

Apa yang bisa Anda lakukan sebagai orang tua? Menurut Catherine Tom-Revzon, Pharm.D, manajer farmasi klinis di Montefiore Medical Center bagian pediatri, New York, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui dalam mengelola obat-obatan di rumah. Ini dia:

- Pastikan obat-obatan dan suplemen berada jauh dari jangkauan dan pandangan anak. Cara mengeceknya? Berlututlah hingga mata Anda sejajar dengan anak, lalu pastikan Anda memang tidak bisa melihat atau menyentuh lokasi penyimpanan obat.

- Pastikan anak tidak melihat Anda saat minum obat atau suplemen. Tutup rapat semua seal atau botol obat-obatan setelah Anda minum atau gunakan, dan langsung bersihkan jika ada yang tumpah. Satu hal yang paling penting: Jangan pindahkan obat-obatan ke wadah lain, seperti botol bekas soda atau kotak makan! Biarkan semua berada di wadah aslinya.

- Ajari anak bahwa ia tak boleh memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya bila ia tidak tahu apa itu sebenarnya. Ia harus bertanya dulu pada mama, dan minta persetujuan dari mama. 

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia