Kecil-kecil kok, tukang bohong?

Di usia prasekolah ini anak memang sedang dalam proses belajar membedakan mana yang benar dan yang salah serta membedakan mana fantasi dan kenyataan. Pada saat memasuki usia 4 tahun, anak baru mulai memahami bahwa berbohong itu tidak baik. Namun ini pun terkadang tidak menghentikannya untuk berbohong. Sikapi masalah ini dengan bijak agar tidak jadi kebiasaan buruk hingga dewasa nanti.

  • Jangan tempatkan anak dalam posisi terpaksa bohong. Biasanya ini terjadi ketika anak mencoba melindungi diri. Hindari pertanyaan menyudutkan seperti “Kamu lupa matikan lampu kamar mandi, ya?” Katakan saja, “Wah, boros nih lampunya nyala terus. Lain kali tidak boleh ada yang lupa lagi ya...”
  • Jangan labeli anak ’pembohong’ karena ini akan terus diingat anak dan tidak akan mengurangi kebiasaan buruk ini.
  • Fokus pada solusi bukan mencari siapa yang salah. Misalnya Anda menemukan coretan di dinding, katakan, “Kalau dicoret-coret seperti ini lagi, Mama repot deh, bersihinnya. Tolong bantu Mama, ya, lain kali kamu bisa mencoret di kertas saja."
  • Hindari hukuman berlebihan sebagai konsekuensi kebohongannya karena justru ini akan membuatnya berpikir “Lain kali jangan sampai ketahuan lagi!”
  • Hargai ketika anak berkata jujur, dan tetap jelaskan bahwa yang ia lakukan salah tapi tidak perlu memberinya hukuman. Anda bisa jelaskan kalau lain kali dia berbohong, baru akan ada konsekuensinya. 
PAR 0408

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia