Macam-Macam Vaksin Tidak Bersubsidi

Dalam perkembangannya, berbagai penyakit lain bermunculan dan memiliki potensi membahayakan manusia. Beberapa di antaranya sudah berhasil diproduksi vaksinnya. Vaksin-vaksin ini belum disubsidi pemerintah namun tetap dianjurkan untuk diberikan kepada anak.

Vaksin yang Tidak Mendapat Subsidi

- PCV (Pneumokokus)
Manfaat: melindungi tubuh dari infeksi kuman pneumokokus yang dapat menyebabkan radang paru, infeksi darah, radang telinga tengah, dan meningitis (infeksi selaput otak).

- Rotavirus
Manfaat: mencegah virus rotavirus yang menyebabkan diare terutama pada bayi dan balita. Diare akibat rotavirus membuat anak-anak kekurangan cairan, muntah, dan demam. Sebelum vaksin ini tersedia, diare merupakan penyakit yang sering dialami dan merupakan masalah kesehatan serius.

- Varisela
Manfaat: mencegah penyakit cacar air yang disebabkan oleh virus varicellazooster. Penyakit ini biasanya ringan, namun dapat menjadi berat pada bayi dan orang dewasa.

- Influenza
Manfaat: mencegah beberapa macam virus influenza penyebab flu serta komplikasinya. Virus influenza menyebar melalui batuk, bersin dan kontak langsung dengan penderita.

- MMR (Measles, Mumps, Rubella)
Manfaat: mencegah penyakit campak (measles), gondongan (mumps), dan campak Jerman (rubella). Sebelum vaksin ini ditemukan, ketiga penyakit ini sering terjadi pada anak. Penyakit ini ditularkan melalui udara dari satu orang ke orang lain.

- Tifoid
Manfaat: mencegah penyakit demam tifoid yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi. Tifoid menimbulkan gejala demam, lelah, lesu, nyeri perut, sakit kepala, tidak nafsu makan, dan terkadang disertai ruam. Sebagian penderita tifoid dapat menjadi pembawa kuman dan penyebar penyakit.

- Hepatitis A
Manfaat : melindungi tubuh dari virus hepatitis A yang menyebabkan penyakit hati. Penyakit ini ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar kotoran dari penderita hepatitis A.

- HPV (Humanpapilloma Virus)
Manfaat: melindungi tubuh dari Humanpapilloma Virus yang menyebabkan kanker mulut rahim atau serviks. Sekali Anda terkena HPV, seumur hidup virus tersebut akan berada di dalam tubuh.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia