Mama, Ada Monster di Bawah Kasur!


Menjelang waktu tidur, tiba-tiba saja si kecil menutup matanya, memeluk Anda dan berkata, “Mama…. ada monster di bawah kasur. Aku takut.” Bagi Anda, ketakutannya mungkin konyol. Akan tetapi, hal itu terasa nyata bagi mereka. Terlebih saat hal ini tidak hanya terjadi sekali, tapi hampir setiap malam.
 
Mengapa ia mengatakan begitu, ya, Ma? Apakah karena ia benar-benar pernah ‘melihat’?
 
Tenang dulu, Stephen W. Garber, rekan penulis Monster Under the Bed, mengatakan anak-anak usia 4 dan 5 tahun mulai memiliki imajinasi atas konsep-konsep abstrak serta ketakutan yang lebih kompleks. Misal, mereka takut bahwa apa yang mereka lihat bisa mengintai dan mengikuti mereka dalam imajinasinya.
 
Menurutnya, monster di bawah tempat tidur adalah sebuah ketakutan umum yang dimiliki balita terutama saat Mama dan Papa tidak berada di dekat mereka. Di samping iu, anak-anak prasekolah juga masih kesulitan membedakan fakta dan fantasi.
 
Bukan Berarti Penakut
Jangan buru-buru terjebak menganggap si kecil penakut, Ma! Sebab, Aletha Solter, Ph.D., psikolog perkembangan di California, AS, mengatakan, “Ketakutan seperti ini menunjukkan bahwa anak Anda sensitif dan memiliki imajinasi yang jelas.” Menurutnya, ini adalah sifat-sifat yang sangat diharapkan sebagai dasar sikap welas asih dan kreativitas.
 
Di samping itu, Aletha menambahkan bahwa imajinasi seperti ini juga menjaga anak-anak memiliki kepekaan yang sehat akan kerentanannya sendiri. Sebagian besar anak akan mampu mengatasi ketakutan awalnya ini.
 
Nah, bagaimana cara membantu mereka mengatasi ketakutannya? Berikut ini saran dari Aletha:


1. Berada di Dekatnya

Sebagian besar anak merasa lebih berani ketika orang tua ada di dekatnya. Kehadiran Anda dianggap sebagai pelindung dari semua bahaya yang dibayangkannya. “Memaksa anak-anak untuk tinggal sendirian di kamar mereka ketika mereka ketakutan tidak membantu, dan kadang-kadang hanya memperburuk situasi,” ujarnya.
 
Maka, sebagai solusi, Anda bisa menemani si kecil terlebih dahulu sampai ia tertidur, baru Anda meninggalkannya.


2. Cek Tiap 5 Menit

Setelah mengucapkan selamat tidur dan mencium si kecil, Anda bisa mendatangi kamar si kecil untuk mengeceknya setiap 5 menit. Hal ini memberinya jaminan bahwa sekalipun Anda tidak ada di kamarnya, Anda tetap akan menjaga mereka.

3. Pindah ke Kamar Mama

Mungkin Mama selalu berharap agar si kecil bisa tetap tidur kembali di kamarnya walau sudah terbangun. Akan tetapi, mengizinkan ia untuk menghabiskan malam di kamar Anda atau di kasur kecil yang terpisah dari tempat tidur Anda dapat memberikannya ketenangan. Tujuannya adalah untuk membantunya mengatasi ketakutan ini sehingga ia dapat tidur sepanjang malam di tempat tidurnya sendiri dan tidur tanpa membutuhkan Anda. 
 
Jangan khawatir bahwa latihan kemandiriannya untuk tidur sendiri akan gagal. Sebab, Aletha mengatakan,” Dia bahkan mungkin bisa tidur lebih mudah di kamarnya sendiri jika dia memiliki kepastian bahwa dia bisa datang kepada Anda di malam hari ketika dia takut.”


4. Jangan Tangkal Ketakutannya

Sangat tidak membantu untuk menyangkal ketakutan anak-anak atau mengatakan tidak ada yang perlu ditakutkan. Sebagai gantinya, Anda dapat mengatakan, "Mama tahu kamu takut monster. Pasti menakutkan, ya, berpikir bahwa ada monster di bawah kasurmu. Tidak menyenangkan memang saat kita takut. Kamu pasti jadi kesulitan saat harus terbangun di malam hari.” Hal ini tidak akan memperkuat ketakutannya, kok, Ma, tetapi akan membantunya merasa dipahami.

5. Ajak Memeriksa

Ajak si kecil untuk memeriksa langsung apa yang ada di bawah kasurnya. Anda bisa membawa senter untuk menerangi kolong tempat tidur dan biarkan si kecil melihat langsung apa yang bisa ia temukan di sana. Bisa saja apa yang ia takuti ternyata hanyalah mainan yang teronggok di bawah kasur.

6. Menggambar dan Membicarakan Si Monster

Dorong anak Anda untuk menggambar monster yang ia bayangkan dan untuk membicarakannya. Ini akan membantu menghilangkan imajinasi buruk mereka. Anda juga bisa memberikan buku cerita tentang waktu tidur sendiri.

7. Bermain dengan Ketakutannya

Ini tidak bermaksud menggoda atau menakut-nakutinya. Dengan bermain ini, libatkan dia dalam kegiatan menyenangkan yang memberinya perspektif berbeda tentang monster dan membuatnya tertawa.
 
Misal, Anda dapat memintanya menjadi monster, sementara Anda memainkan peran sebagai anak yang ketakutan. Biarkan dia menggunakan kostum atau topeng dengan cara apa pun yang ia inginkan, sembari Anda memperlihatkan ketakutan yang berlebihan. Buat dia tertawa, dan biarkan dia mengendalikan permainan.
 
“Pembalikan peran semacam ini disertai dengan mekanisme pelepasan tawa bisa sangat efektif dalam membantu anak-anak menguasai ketakutan mereka,” ujar Aletha. Dia mungkin akan menikmati permainan monster ini dan ingin memainkannya lagi dan lagi. Saat ia menjadi lebih berani dalam permainan monsternya, Anda dapat mencoba memainkannya dalam gelap.”
 
Semoga berhasil, Ma!
 
 
Baca juga:
Apa Saja Penyebab Tidur Anak Tidak Nyenyak?
Ini Manfaat Tidur Siang untuk Kecerdasan Anak
Pengganggu Tidur Malam
Kebiasaan Anak Sebelum Tidur Malam
Do It Together : Feed The Monster
 
 
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK
 

 
 
 
 
 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia