Manfaat Terapi Okupasi pada Anak


Terapi okupasi membantu anak maupun orang dewasa agar bisa menjalani kehidupan dengan lebih baik. Terapi ini dapat sangat berguna bagi penderita beberapa jenis fobia, gangguan hiposensitivitas dan hipersensitivitas sensori, dan masih banyak lagi. Pada anak, terapi okupasi digunakan untuk membekali anak menghadapi situasi sekolah, situasi sosial, memiliki keterampilan dasar untuk hidup bersosial, dan menghadapi perubahan kognitif serta fisik, sehingga ia dapat lebih diterima di lingkungannya. Gambaran sederhananya, jika anak usia 5 tahun belum bisa masuk Taman Kanak-Kanak tanpa menangis, bermain di tempat umum selalu bersama mamanya, dan belum memiliki kemampuan pratulis yang baik, diberikan simulasi untuk menyiapkan anak belajar hal tersebut. “Nah, terapinya bisa dilakukan dengan pendekatan bermain maupun teknik lain yang efektif. Salah satunya, dengan sensori integrasi agar anak merespons positif situasi tertentu,” ujar Dewi Anggraini,  AMd.OT., S.KM, Terapis Okupasi dari Klinik Tumbuh Kembang Anakku Check My Child, Jakarta.

Sebagai contoh, anak yang takut ketinggian, juga anak yang takut kakinya tidak menapak lantai, diberikan terapi dengan perubahan ketinggian perlahan. Pengalaman ini dirancang secara positif, bertahap, dan lebih lamban, agar anak merasa nyaman dan input yang masuk dalam tubuhnya tetap positif sehingga tak menakutkan lagi. Berdasarkan catatan The American Occupational Therapy Association Inc., setelah dokter atau psikolog merujuk seorang anak ke terapis okupasi, ada 3 hal yang akan dikerjakan terapis okupasi, yaitu:
- Melakukan evaluasi holistik terhadap anak melalui keluarga maupun anak itu sendiri, untuk menentukan tujuan terapi yang hendak dicapai.
- Merancang intervensi yang akan dilakukan untuk memperbaiki kemampuan anak, sehingga dapat beradaptasi dengan lingkungan.

- Mengevaluasi pasca terapi untuk memastikan tujuan terapi telah terpenuhi atau diperlukan rencana intervensi lainnya. Misalnya, ditambahkan terapi perilaku.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia