Penyebab Anak Tak Bisa Lepas dari Mama

Kelekatan antara ibu dan anak memang wajar terjadi asalkan, pada saatnya anak merasa siap untuk lepas dari Mamanya. Namun, jika anak sudah terlalu ‘lengket’ dengan Mamanya, ketika seharusnya ia sudah lebih mandiri dan tidak terus bergantung pada Mama, akan memberikan dampak negatif, baik bagi anak maupun Mamanya. Mengapa? Sebab pemicu sikap anak yang ‘lengket’ terus pada Mama juga bisa disebabkan karena Mamanya sendiri.

Berikut tiga penyebab anak tidak bisa lepas dari Mama:
 
Pertama, faktor Mama. Ini termasuk sikap-sikap Mama sebagai berikut:
-    Over protective. Pada kenyataannya, ada beberapa Mama yang tidak pernah mengizinkan anaknya untuk keluar rumah dengan berbagai alasan. Belum lagi ditambah dengan kesibukan Mama yang membuat Mama tak sempat sering-sering mengajak anak bersosialisasi ke luar, misalnya sekadar mengajak bermain di taman, atau mengunjungi rumah kerabat.

Akibatnya, anak menjadi tak pernah terekspos dengan dunia luar. Dampak lainnya dapat dilihat saat waktunya anak masuk sekolah, seringkali anak-anak seperti contoh di atas tadi akan menempel terus dengan Mamanya dan terlihat tak nyaman dengan suasana sekolah, serta tidak suka berada di dekat orang lain kecuali Mamanya.

-    Sering ‘mengancam’. Kata-kata bersifat ancaman seperti, “Awas nanti diculik!” atau “Awas nanti celaka!” seringkali terkesan menakut-nakuti dan akan membuat anak tidak berani keluar dari zona aman yang ‘diciptakan’ oleh Mamanya sendiri. Anak akhirnya akan takut mengambil risiko berhadapan dengan dunia luar dan memilih untuk menempel terus pada mamanya yang sudah pasti memberinya rasa aman.


Kedua, faktor anak.
Temperamen anak ternyata juga ikut menentukan apakah ia mudah lepas atau cenderung ‘lengket’ terus pada mamanya. Ada anak yang easy going, yaitu anak lebih mudah untuk melepaskan diri.

Ada juga anak yang slow to warm up, dimana ia perlu waktu sedikit lebih lama untuk beradaptasi, tapi setelah itu ia akan baik-baik saja. Sementara, anak yang difficult akan lebih sulit untuk menghadapi orang lain dan tidak mudah baginya untuk berpisah dengan Mama.


Ketiga, faktor lingkungan. Lingkungan tempat tinggal yang tidak aman, seperti misalnya di dekat terminal, stasiun, atau tempat-tempat yang angka kriminalitasnya cukup tinggi, dapat menjadi penyebab anak terus lekat dengan Mama. Mengapa begitu? Karena anak akan merasa bahwa tempat teraman baginya hanyalah di rumah, bersama dengan Mamanya. Hal inipun dapat membuat anak ‘lengket’ terus dengan Mama. Apalagi jika sang Mama juga tidak berupaya untuk memupuk keberanian dan kemandirian dalam diri anak.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia