Perhatikan Ini Jika Anak Suka Minum Teh


Tak dipungkiri, saat ini ada banyak sekali cara penyajian teh yang sangat disukai anak-anak, seperti teh kemasan yang nikmat diminum ketika dingin, atau milk/bubble tea. Teh kemasan memang banyak mengklaim dirinya mengandung teh hijau atau teh putih yang kaya antioksidan. Well, bisa jadi apa yang mereka klaim itu benar adanya. Namun menurut Ir. Wida Winarno,Msi, peneliti MBRIO R&D di PT. Embrio
Biotekindo, yang patut dicermati para orang tua dari teh kemasan karton maupun botol, adalah kandungan gula yang terlarut di dalamnya. Apalagi, teh kemasan memang menawarkan kemudahan dalam konsumsi, teh sehingga anak-anak bisa minum teh lebih banyak daripada teh rumahan - yang harus diseduh dulu. “Kalau berdasarkan penelitian di Inggris, anak-anak di bawah usia 4 tahun sebaiknya dibatasi untuk minum teh 2 hingga 3 cup (500-700 ml) per hari. Tentunya, selain bisa menyebabkan gigi menjadi kuning, teh yang manis juga dapat menyebabkan anak kelebihan berat badan,” ujarnya.

Teh siap minum yang dijual di gerai-gerai di mal juga harus diwaspadai oleh para orang tua. Misalnya, apakah gelas yang digunakan terjamin kebersihannya, apakah air untuk melarutkan teh berasal dari air yang bebas bakteri patogen, apakah tangan penjaja teh cukup bersih, hingga apakah cara membuatnya sudah aman dari kontaminasi kuman. Di luar itu, masih ada hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan. Di antaranya, apakah gerai atau franchise teh tersebut telah mengantongi sertifikasi produksi pangan yang baik dari lembaga sertifikasi dalam ataupun luar negeri. “Sertifikasi ini menunjukkan bahwa produk yang dijual sudah aman. Mulai dari sisi pekerja, cara produksi, bahan baku teh aman dikonsumsi, gula yang digunakan adalah pemanis yang diizinkan, proses penyimpanan dan penanganan produknya terjamin, kemasan produk sudah termasuk foodgrade,” ujar Wida.

Ingin membuat teh seenak minuman teh di mal? Wida menyarankan menambahkan susu ke dalam teh hitam. “Susu yang ditambahkan ke dalam teh atau semacam teh tarik, juga baik untuk menambah kalsium dan protein anak-anak. Khususnya, untuk anak-anak yg kekurangan protein atau tidak suka susu,” tambah Wida.

Bila Anak Kecanduan Teh
Teh kemasan, minuman teh, maupun teh buatan sendiri, tetap harus diperhatikan jumlah yang dikonsumsi anak. “Kalau teh buatan rumah manis, gulanya perlu diperhatikan. Pertimbangkan apakah gula pasir bisa digantikan dengan buah atau madu,” ujar Wida. Pada teh kemasan, perhatikan kandungan gula dalam satu kemasan teh siap minum. Lalu, sesuaikan dengan jumlah kebutuhan kalori per hari sesuai berat badan anak.

Nah, minuman teh aneka variasi yang dijual di mal tentu sulit dilacak jenis dan jumlah gula yang digunakan. “Sebaiknya, batasi saja konsumsi teh agar tidak terlalu sering,” saran Wida. Cara mengatasi anak yang kecanduan teh, memang tidak bisa selalu sama pada setiap anak. Namun yang pertama harus dilakukan para orang tua adalah membatasi menyediakan teh manis untuk anak. Terutama teh kemasan yang selalu siap di dalam lemari es.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia