Selamat Tinggal Minum Susu dari Botol!

Menjelang tiga tahun, telah tiba saatnya bagi si kecil untuk meninggalkan kebiasaan minum susu dari botol. Kalau ia meneruskan kebiasaan ini, sejumlah dampak negatif sudah menanti, seperti:

- Rahang dan pertumbuhan gigi terganggu. Rahang menjadi agak maju sehingga bentuk wajah kurang seimbang dan pertumbuhan gigi jadi jelek (tonggos).

- Kemampuan bicara terganggu. Anak jadi terlambat bicara, atau pengucapan katanya jadi
kurang sempurna dan sulit dimengerti.

- Secara emosional perkembangannya juga terhambat karena ia merasa masih kecil terus (karena masih ngedot seperti adik bayi).

Nah, agar ia bersedia meninggalkan kebiasaan ini, langkah-langkah berikut bisa Anda coba:

- Beritahu dampak negatifnya. Beri contoh anak yang ngedot sampai besar dan apa yang terjadi dengan rahang dan gigi mereka.

- Belikan gelas khusus bergambar kartun lucu kesukaannya, atau tokoh pahlawan yang ia kagumi. Latih ia untuk terbiasa minum susu dari gelas baru ini. Jangan lupa memuji betapa pintarnya ia karena sudah mahir minum susu dari gelas.

- Lakukan ‘upacara perpisahan’ dengan botol dan dotnya. Ia bisa membuang sendiri botol dan dotnya ke tempat sampah.

- Perbanyak kegiatan lain yang membutuhkan perhatian dan konsentrasi. Misalnya, membaca buku-buku bergambar baru yang papa belikan untuknya, atau menggambar dengan krayon di kertas yang berukuran lebih besar, dll. Lakukan aktivitas yang menyenangkan terutama di jam-jam yang biasa ia gunakan untuk menikmati dotnya.

Baca juga: Anak kegemukan? Kenali Berat Badan Ideal Anak Sesuai Usia

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia