Tak Perlu Cemas, Ini Bedanya Anak Stunting dengan Perawakan Pendek

bagaimana mendeteksi anak saya stunting


Banyak orang tua yang sering khawatir karena melihat anaknya lebih pendek bila dibandingkan dengan teman-teman lain sebayanya. Kekhawatiran umum yang dimiliki para orang tua ini adalah anaknya mengalami stunting. Sebenarnya, apakah anak yang pendek selalu stunting?
 
Prof. dr. Madarina Julia, MPH., Ph.D, Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Endokrinologi Anak dalam Konferensi Pers Virtual Kolaborasi Dukung Percepatan Penanggulangan Stunting di Indonesia yang diadakan oleh PT Merck Tbk (Merck) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan tegas mengatakan bahwa anak pendek belum tentu stunting. Sebab, menurutnya ada anak yang tampak pendek lantaran memang berperawakan pendek dan ada anak yang pendek lantaran memang mengalami stunting.
 
Ia mengamati bahwa memang tidak sedikit orang tua yang cemas ketika anaknya tampak lebih pendek dari anak yang lain. “Perawakan pendek merupakan salah satu keluhan gangguan pertumbuhan yang sering menjadi alasan seorang anak untuk dibawa ke dokter spesialis anak. Orang tua cemas, mengira anaknya menderita stunting,” ceritanya.
 
Prof. Madarina mengajak para orang tua untuk mencermati definisi stunting menurut WHO, yakni gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang mengalami asupan nutrisi yang buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak adekuat. Anak yang mengalami stunting, tinggi badannya kurang dari -2 SD median growth chart yang dibuat oleh WHO.
 
Prof. Madarina mengatakan bahwa untuk melihat apakah seorang anak mengalami stunting, orang tua bisa melakukan cara berikut:


1. Melihat Tinggi Badan Anak
Menurut Prof. Madarina, “Semua anak stunting pasti pendek.” Jadi, yang pertama kali perlu dilihat untuk mendeteksi stunting adalah tinggi badan anak.
 
Berdasarkan Permenkes No. 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri, berikut adalah kategori tinggi badan anak:

  • <-3 SD: sangat pendek (severely stunted)
  • -3 SD sampai <- 2 SD: pendek (stunted)
  • - 2 SD sampai + 3 SD: normal
  • >+3 SD: tinggi
 
2. Melihat Berat Badan Anak
Prof. Madarina menyebut bahwa stunting yang disebabkan oleh asupan yang tidak adekuat serta infeksi yang berulang umumnya juga menyebabkan berat badan anak tidak ideal.
 
Berdasarkan Permenkes No. 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri, berikut adalah kategori berat badan anak:
  • <-3 SD: gizi buruk (severely wasted)
  • -3 SD sampai <- 2 SD: gizi kurang (wasted)
  • - 2 SD sampai +1 SD: gizi baik (normal)
  • +1 SD sampai +2 SD: berisiko gizi lebih (possible risk of overweight)
  • >+3 SD: obesitas (obese)
 
Baca juga: Apakah Orang Tua Mewariskan Berat Badan ke Anak?
 

3. Melihat Lingkar Kepala Anak
Stunting menyebabkan perkembangan seorang anak tidak optimal. Inilah mengapa lingkar kepala juga perlu dilihat untuk mendeteksi stunting, sebab keduanya berhubungan. “Ini standar, karena kita tahu otak letaknya di dalam kepala dan pertumbuhan otak ditentukan oleh lingkar kepala,” ujar Prof. Madarina. 
Bagaimana kategori lingkar kepala anak?
  • >+2 SD: makrosefali
  • -2 SD sampai +2SD: normal
  • <-2SD: mikrosefali
 
4. 
Perkembangan AnakIni bisa dilihat dari KKA (Kartu Kembang Anak). Orang tua perlu memantau apakah perkembangan anak sudah sesuai dengan usianya. Anda bisa Kenali Tanda Bahaya (Red Flag) Perkembangan Umum Balita Anda
 
Tabel dari Prof. Madarina berikut bisa membantu orang tua sebagai bahan deteksi awal stunting sebelum dibawa konsultasi lebih lanjut ke dokter anak.
1 pendek + kurus Mungkin stunting
2 pendek + kurus + gangguan perkembangan Tampaknya stunting
3 pendek + tidak kurus Tampaknya bukan stunting
4 pendek + tidak kurus + tanpa gangguan perkembangan Jelas bukan stunting
 
Nah, jadi, kalau anak Anda berada di poin 3 atau 4, maka tak perlu cemas, ya, Ma, Pa. Untuk poin 4, Prof. Madarina berkata, “Saya bisa mengatakan bahwa dia pasti bukan stunting.” Sementara, untuk poin 3, ia menjelaskan bahwa penyebab anak pendek bukan karena nutrisi yang kurang atau sering sakit, melainkan bisa jadi karena genetik. Ketahui cara memprediksi tinggi badan anak berdasarkan tinggi badan orang tua di sini.
 
Ia juga mengatakan bahwa kita mengenal banyak tokoh yang tidak tinggi. Menurutnya, mereka jelas tidak stunting. “Jadi kalau seseorang tidak tinggi tetapi pintar dan mempunyai prestasi yang menonjol, jelas bukan stunting,” cetusnya.
 
Namun, apabila anak Anda berada di poin 1 dan 2, maka Anda bisa segera membawanya untuk konsultasi ke dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
 
 
Baca juga:
5 Mineral Penting yang Harus Dikonsumsi Anak di Masa Pertumbuhan
4 Hal Ini Merangsang Pertumbuhan Anak
Anak Selalu Pilih-Pilih Makanan, Bagaimana Pertumbuhannya?
Tahapan Perkembangan Motorik Kasar Anak
Jangan Sampai Stunting, Penuhi Nutrisi Ini untuk Anak
 
LTF
FOTO: SHUTTERSTOCK

 


Topic

#balita #kesehatananak #gizianak #cegahstunting #stunting

 





Video

Lindungi Anak dari Kejahatan Pedofilia


Polling

Tak Perlu Cemas, Ini Bedanya Anak Stunting dengan Perawakan Pendek

Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia