Tantangan Punya Anak Tunggal

Mungkin orangtua lain seringkali terlihat iri pada pasangan yang hanya memiliki seorang anak. Terutama dari segi materi dan kesibukan mengurus anak. Padahal kenyataannya sama saja. 


Menurut Dian Ibung, Psi, tantangan memiliki anak hanya satu mencakup beberapa hal :

  1. Mampu mengimbangi perhatian dan kasih sayang yang berpusat pada anak dengan kesadaran bahwa seringkali perhatian dan kasih sayang yang berlebihan dapat ‘menjerumuskan’ anak dan menghambat aktualisasi potensi-potensinya.
  2. Memberikan punishment dan reward yang sesuai dengan perilaku anak. Adanya punishment dan reward mengajarkan untuk mandiri, berani menanggung risiko dan terutama mengenali mana yang salah dan benar. Kemampuan ini merupakan bagian penting dalam perkembangan kepribadiannya kemudian.
  3. Memberi bekal yang memadai dalam segi kemandirian dan perhatian pada lingkungan sekitar. Walaupun ada yang membantu, dan Anda pun seringkali ‘tergoda’ untuk membantu, biarkan ia melakukan banyak hal sendiri. Ajari ia untuk membereskan mainannya sendiri, menghabiskan makanan yang dia minta, bersikap sopan pada guru, pada asisten rumah tangga, mengajarkan anak bersyukur atas apa yang dia miliki, dan lainnya.
  4. Memberi kesempatan seluas-luasnya pada anak untuk mengembangkan keterampilan sosial. Misalnya: mengajak anak ke playground, menyertakan anak ke preschool yang sesuai dengan usianya, mendampingi anak ketika ia bermain dengan anak lain, atau memberi contoh bagaimana cara bergaul. Ingat, anak akan ‘merekam’ bagaimana orangtuanya berhubungan dengan orang lain (ramah, galak, tidak pedulian, dll).


 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia