8 Ketakutan Mama Saat Menyusui



Walaupun sudah sedini mungkin dipersiapkan dengan bekal pasokan ilmu dari berbagai sumber, tetap saja, banyak ibu yang diam-diam masih merasa takut saat proses menyusui. Selain takut produksi ASI tidak mencukupi, ternyata banyak ketakutan lainnya, di antaranya:

Ketakutan 1: Puting payudara masih keras di awal menyusui. Saat diisap bayi, rasanya sakit!
Kenyataannya: 
Pada  hari-hari pertama kelahiran si kecil, puting payudara Bunda memang belum terbiasa dengan isapan bayi. Agar lancar menyusui sejak awal, ‘persiapkan’ payudara sejak minggu ke-37 kehamilan.
  • Bersihkan puting dengan air hangat. 
  • Oleskan baby oil, minyak zaitun atau VCO (virgin coconut oil) agar sel-sel kulit mati pada puting terlepas.
  • Bila puting masuk, latih gerakan merangsang puting dengan jari agar puting keluar/menonjol. Bila gagal, gunakan alat nipple puller.  
Di masa menyusui, olesi puting dengan ASI sesudah menyusui agar lebih lunak pada pemberian berikutnya. "ASI juga memiliki kemampuan menyembuhkan puting yang sakit,"  ujar Konsultan Laktasi dr. A. Nanis Sacharina Marzuki, Sp. A, IBCLC.  Untuk sementara, atasi rasa sakit dengan teknik pernapasan atau mengalihkan perhatian. Di minggu pertama biasanya puting sudah lembut dan kenyal sehingga tidak sakit lagi saat menyusui.
 

Ketakutan 2:  Bayi laki-laki lidahnya “tajam”, sehingga lebih "aduhai" sakitnya saat menyusuinya.
Kenyataannya: 
Menurut konsultan Laktasi RS. St. Carolus, dr. Eveline Panjaitan, Sp A., MARS,  dalam dunia medis tidak ada istilah "lidah tajam", apalagi dikaitkan dengan jenis kelamin bayi.  Sensasi nyeri yang dirasakan bunda saat menyusui bayinya kebanyakan disebabkan oleh posisi dan perlekatan yang salah. Karena itu, pastikan Anda menyusui bayi dengan posisi dan perlekatan yang benar, yaitu:
  • Arahkan kepala dan tubuh bayi dalam satu garis lurus menghadap dada ibu, sehingga hidungnya di depan payudara. Tempelkan bayi ke perut Anda, sangga tubuh bayi dengan baik.
  • Pegang payudara dengan ibu jari sedikit di atas areola (area kehitaman) payudara bagian atas, dan keempat jari lain di bagian bawah menyangga payudara (bentuk huruf C).
  • Usap lembut puting ke mulut bayi. Bila mulutnya terbuka, tempelkan dagunya pada payudara, lalu masukkan sebanyak mungkin bagian payudara ke dalam mulut bayi, sehingga ujung puting mencapai langit-langit lunak bayi.
  • Usahakan bibir bawah bayi dalam posisi keluar, tidak terjepit masuk.
Posisi dan perlekatan salah juga membuat ASI tidak keluar lancar, sehingga bayi menjadi gelisah dan marah, ia  pun mengisap semakin keras sehingga menyakitkan ibu. Penyebab lainnya, kemungkinan bayi mengalami bingung puting –akibat  pemberian susu lewat botol—sehingga tidak bisa mengisap dengan benar. 
 

Ketakutan 3: Saat gigi bayi akan tumbuh, ia suka menggesekkan gusinya ke puting. Aduh!
Kenyataannya: 
Saat tumbuh gigi, gusi bayi jadi gatal. Tapi jika ia memainkan puting dengan gusinya selama menyusui, berarti ia tidak lapar. Lepaskan saja dari payudara. Beri bayi teether karet dingin untuk meredakan nyeri gusi saat tumbuh gigi.
 

Ketakutan 4: Ketika gigi bayi sudah tumbuh, ia suka menggigit puting. Auw!
Kenyataannya: 
Ini memang sering terjadi, tapi bukan menjadi alasan untuk menyapih bayi saat ia mulai tumbuh gigi. Sebaiknya bunda tidak bereaksi berlebihan jika bayi menggigit puting. Misalnya,  melompat, berteriak atau menarik payudara dari mulut bayi karena selain menyebabkan puting luka, juga membuat bayi cenderung mengulang lagi ulahnya untuk melihat reaksi bunda. Sebagian bunda melakukan trik mendekatkan bayi ke arah payudara—karena jika hidung bayi tertutup payudara, otomatis ia akan melepaskan gigitannya pada puting untuk bernapas. Cara itu boleh dicoba!

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed