Apa yang Harus Dipertimbangkan Bila Mengajak Bayi Naik Pesawat?


 



















Bisa jadi, Anda dan suami sudah tidak sabar untuk traveling lagi usai Anda melahirkan si kecil, karena sejak masa kehamilan, kalian berdua sudah sepakat untuk menunda melakukan kegemaran tersebut.

Harga tiket pesawat yang makin hari makin terjangkau, dengan adanya maskapai penerbangan low-cost, semakin membuat keinginan untuk traveling tersebut makin menggebu-gebu. Dan karena tidak ingin meninggalkan si kecil, Anda dan suami pun bertekad memboyong ia traveling sesegera mungkin.  

Meski bayi di atas usia 3 bulan, menurut Dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A, seorang dokter anak, dalam tulisannya di www.idai.or.id, umumnya sudah aman diajak bepergian naik pesawat terbang dalam jarak pendek, namun ia tidak menyarankan membawa bayi baru lahir ikut naik pesawat.

Oleh karena itu, menurutnya, sebelum membeli tiket pesawat terbang untuk seluruh keluarga - termasuk si kecil - ke destinasi wisata idaman, ada baiknya Anda mempertimbangkan beberapa hal di bawah ini dengan matang:

Jarak dan lama penerbangan
Sebisa mungkin pilih penerbangan langsung, tanpa harus transit. Kalaupun harus transit di suatu tempat, hindari transit yang terlalu lama, atau terlalu pendek, agar perjalanan Anda bersama si kecil tetap nyaman.

Dan jika perjalanan memang jauh dan lama, pilihlah penerbangan yang sesuai dengan jam tidur si kecil agar ia dapat menghabiskan perjalanan panjang dengan tidur lelap. Hindari memberi anak obat tidur agar ia tenang selama perjalanan, karena berisiko menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Bila memang diperlukan, konsultasikan dulu ke dokter anak untuk pemilihan jenis obatnya.

Jangan lupa siapkan tas berisi barang-barang penting, seperti popok, selimut, mainan favorit anak, baju ganti, susu, serta makanan ringan untuk balita, yang bisa Anda simpan di kabin pesawat. Minta tempat duduk di kursi paling depan agar bisa menidurkan bayi Anda di bassinet.


Baca juga: Jetstar dan Qantas Larang Bed Box Dibawa di Pesawat Terbang

Peraturan maskapai penerbangan tentang bepergian sambil membawa anak
International Air Transport Association merekomendasikan batas usia bayi dapat ikut bepergian naik pesawat adalah di atas 7 hari, Aerospace Medical Association 2 minggu, sedangkan Centre  for Disease Control and Prevention Amerika Serikat 6 minggu. Pastikan kepada maskapai penerbangan mengenai batasan usia ini, dan perlu tidaknya surat rekomendasi dokter sebelum anak ikut bepergian naik pesawat.

Umumnya anak di bawah usia 2 tahun dapat naik pesawat tanpa perlu membeli tiket khusus, tetapi hanya satu orang anak yang dapat dipangku oleh orang tuanya saat bepergian. Anak di bawah usia 2 tahun harus menggunakan kursi khusus semacam car seat, yang dilengkapi sabuk pengaman, yang memenuhi persyaratan organisasi penerbangan. Bila kursi khusus ini tidak ada, maka anak harus dipangku dan menggunakan sabuk pengaman yang dilekatkan dengan sabuk pengaman orang tua.

Baca juga:
Usia Berapa Bayi Aman Naik Pesawat?

Si kecil tidak sedang menderita infeksi telinga tengah
Saat pesawat tinggal landas dan mendarat akan terjadi perubahan tekanan udara yang bisa memengaruhi tekanan di telinga tengah. Infeksi di telinga tengah dapat menimbulkan nyeri saat perubahan tekanan di udara.

Biarkan si kecil mengisap atau menelan, untuk mencegah ia mengalami nyeri telinga. Bayi dapat disusui atau diberi empeng, sedangkan balita dapat disuruh mengisap permen.

Bila si kecil sedang pilek atau mengalami gangguan pada telinga, sebaiknya konsultasikan kepada dokter anak Anda sebelum bepergian. Menutup telinga dapat dilakukan untuk mengurangi kebisingan akibat suara pesawat saat lepas landas, namun tidak memengaruhi perubahan tekanan udara.

Selamat bersenang-senang! (Debora Darmawan)

Baca juga:
Telinga Anak Sakit Saat di Pesawat

Foto Pixabay


 

 





Video

Lindungi Anak dari Kejahatan Pedofilia


Polling

Apa yang Harus Dipertimbangkan Bila Mengajak Bayi Naik Pesawat?

Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia