Atasi Bayi Cegukan

Cegukan atau hiccups merpakan kondisi normal yang sering dijumpai pada bayi, khususnya bayi baru lahir sampai usia kurang lebih 3 bulan.

• Cegukan terjadi akibat perangsangan pada diafragma (sekat antara dada dan perut), lambung ,dan tenggorokan.

• Hingga kini, faktor penyebabnya belum jelas, terutama pada bayi. Meski begitu, beberapa buku menyatakan, iritasi terhadap diafragma bisa terjadi ketika bayi minum terlalu cepat atau banyak. Juga, gumoh bisa merangsang terjadinya cegukan.

• Cegukan tidak berbahaya. Meski begitu, Anda merasa kurang nyaman saat melihat ia cegukan. Apa yang harus dilakukan? Gendonglah ia, peluk hangat, dan tenangkan. Cegukan pun mereda, lalu sirna dengan sendirinya.

• Anda bisa mencoba mengurangi risiko cegukan dengan cara mengatur pola minumnya. Misalnya, bila ASI (Air Susu Ibu) terlalu deras, ia mudah tersedak atau muntah. Jadi, aliran ASI atau susu yang deras berpotensi merangsang otot diafragma, sehingga bayi mudah cegukan.

• Jika bayi sering gumoh dan atau muntah, tetapi laju pertumbuhan berat badannya baik, sangat mungkin gumoh atau muntahnya akibat terlalu banyak minum. Lebih sedikit, asal lebih sering. Biasanya, cara ini berhasil mengatasi gumoh. Yang pasti, Anda tidak perlu cemas. Sejalan dengan bertambahnya usia, bayi akan semakin jarang mengalami cegukan. (Foto: dok. Feminagroup.)

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia