Atasi Ruam popok

Ruam popok (diaper rash) terjadi akibat iritasi pada kulit. Nah, ruam popok diperparah oleh iritasi berulang atau yang berlangsung lama akibat popok yang basah dan tidak segera diganti. Terlebih bila popok tidak langsung diganti ketika bayi buang air besar. Pup merupakan iritan kulit yang sangat kuat!

Beberapa gejala ruam popok adalah kulit yang kemerahan, agak menonjol, nyeri, dan gatal. Biasanya, bayi akan lebih rewel. Jadi, popok harus sering-sering diperiksa. Begitu tahu popok basah atau ada pup, Anda bisa segera menggantinya.

Solusinya? Kenakan popok katun yang mudah menyerap air, sehingga Anda mudah mengetahui kapan harus menggantinya. Nah, popok sekali pakai sebaiknya hanya dipergunakan sesekali saja, seperti saat bepergian atau di malam hari (saat Anda sangat lelah dan butuh tidur beberapa jam!). Selebihnya, biarkan kulit anak bernapas dengan hanya memakai popok katun (jangan yang tebal) atau celana katun biasa.  

Sebelum popok sekali pakai dipergunakan, olesi kulit bayi dengan salep yang sifatnya menahan air (‘water barrier’ alias ‘waterproof’) pada area kemaluan dan bokongnya. Salep seperti ini biasanya mengandung zinc. Dengan pemakaian salep ini, diharapkan urin dan pup bayi tidak terlalu menempel dan berkontak dengan kulit. Jadi, Anda bisa meminimalkan iritasi pada kulit bayi tersebut.

Memang, ruam popok tidak berbahaya, namun sangat menjengkelkan buah hati Anda. Umumnya, ruam popok bisa diatasi sendiri di rumah, tanpa harus ke dokter. Ketika bayi Anda mengalami ruam popok, terapi paling jitu adalah biarkan bayi tanpa popok selama 10 - 15 menit, agar kulit bisa bernapas. Lalu, jangan pakaikan popok sekali pakai atau popok kain yang tebal.
Setelahnya, popok harus sering diperiksa dan diganti.

Bila ruam tidak kunjung membaik setelah 3 hari, konsultasikan dengan dokter, sehingga bisa dicari penyebabnya dan ditangani sesuai penyebabnya. Misalnya, apakah iritasi semata, sehingga membutuhkan salep hidrokortison 1%. Atau, ada infeksi jamur, sehingga memerlukan salep khusus untuk jamur Candida.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia