Aturan Cuci Baju Bayi

Kehadiran bayi sudah pasti akan membawa banyak perubahan di rumah Anda. Salah satunya adalah jumlah cucian kotor yang disulap menjadi dua kali lipat banyaknya.

Meski pakaian bayi ukurannya mini, tetapi bayi Anda bisa berganti baju sampai sepuluh kali dalam sehari, lho. Belum lagi cucian kotor lain berupa clodi, selimut, alas ompol, dan lain sebagainya. Dijamin, tiang jemuran di rumah Anda tidak akan pernah kekurangan “penghuni”.

Banyak orang tua menyangka bahwa mereka harus menggunakan deterjen khusus untuk mencuci baju bayi (karena kulitnya yang sensitif itu). Padahal tidak selalu begitu, Ma. Kecuali memang kulit si kecil benar-benar sensitif sehingga rentan teriritasi, nyatanya banyak bayi tidak membutuhkan perlakuan ekstra hati-hati tersebut.  Bukan hanya itu, pemakaian deterjen khusus baju bayi juga terkadang kurang ampuh menghilangkan jejak-jejak kotoran dan bau yang tertinggal pada kain.

Menurut Larissa Hirsch, MD, dokter spesialis anak dari New York, Amerika, untuk bayi yang tidak mengidap alergi, eksema, dan gangguan kesehatan lain yang mengakibatkan kulitnya menjadi sensitif, Mama bisa menggabungkan cucian kotor si kecil dengan milik anggota keluarga lain, dan menggunakan deterjen cair seperti biasa. ”Deterjen cair juga lebih mudah dibilas dibandingkan deterjen khusus untuk baju bayi yang bentuknya bubuk,” kata Hirsch.

Satu-satunya barang yang perlu dipisahkan dari cucian kotor lainnya adalah popok kain alias clodi. Khusus untuk yang satu ini, Anda perlu mencucinya dengan tangan terlebih dahulu di bawah air mengalir, untuk membersihkan sisa-sisa kotoran yang menempel. Clodi juga harus dicuci dengan jumlah deterjen yang lebih sedikit dibandingkan cucian biasa, agar daya serapnya tetap baik.

Ingat-ingat, Ma, lanjut Hirsch, begitu Anda mendapati reaksi alergi pada kulit berupa ruam merah ataupun gejala lainnya, segera pisahkan kembali baju-baju anak dari milik anggota keluarga yang lain dan cuci kembali dengan deterjen khusus untuk baju bayi. ”Hindari penggunaan produk pewangi dan pelembut cucian yang bisa meningkatkan risiko munculnya alergi,” kata Hirsch lagi.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia