Bentuk Kepala Bayi Tidak Sempurna, Normalkah?

Penampilan bayi baru lahir sering kali membuat Mama heran. Bentuk kepalanya, misalnya, terkadang tampak begitu ‘ajaib’—entah terlalu lonjong atau malah mendatar di salah satu sisi saja.

Apakah ini wajar? Tentu saja, Ma. Hal ini dipengaruhi oleh proses persalinan. Bentuk kepala bayi yang lahir spontan alias melalui persalinan normal akan menyesuaikan dengan bentuk jalan lahir yang sempit. Nah, bayi yang lahir melalui operasi biasanya memiliki bentuk kepala bulat. Bagaimana kalau ia lahir dengan bantuan alat forceps (seperti penjepit) atau vakum? Sering kali ada jejak pemakaian alat tersebut pada kepalanya.

Ada pula bentuk kepala bayi yang terlihat datar pada satu sisi. Kondisi yang dikenal sebagai plagiosefali (sindroma kepala rata) ini bisa diakibatkan oleh lingkungan di dalam rahim yang sempit. Tapi Mama tak perlu khawatir. Apa pun bentuk kepala si kecil ketika lahir, selama dia sehat-sehat saja, bentuk kepala yang kurang ideal itu akan kembali normal dalam hitungan minggu atau bahkan beberapa hari saja.

Bagaimana bila bentuk kepala bayi pada awalnya baik-baik saja, justru kelihatan mulai mendatar setelah ia berumur beberapa hari? Bisa jadi, penyebabnya adalah posisi tidur si kecil yang monoton alias hanya berbaring pada satu sisi kepala. Misalnya, selalu tidur terlentang atau miring ke satu sisi saja. Mama bisa membantu mengoreksi bentuk kepalanya dengan melakukan langkah berikut:

- Atur posisi tidurnya. Jangan itu-itu saja, ya.

- Biasakan anak tidur atau bermain dalam posisi telungkup selama beberapa menit dalam sehari. Tapi, pastikan juga Anda selalu mengawasinya untuk menghindari risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome atau sindroma kematian mendadak pada bayi).

- Periksa ruangan tidur dan tempat bermain bayi. Adakah mainan yang menarik perhatiannya sehingga ia selalu menoleh ke satu sisi? Jika ya, pindahlah ke posisi yang netral.

- Hindari terlalu lama meletakkan anak di atas carseat, stroller, atau tempat berbaring lain yang tidak memungkinkan kepalanya bergerak dengan bebas.

- Pada kasus yang berat, dokter menyarankan terapi berupa pemakaian semacam helm atau ikat kepala untuk mengoreksi bentuk kepala bayi. Umumnya, terapi ini dimulai saat ia berusia 6 bulan, dan berlangsung selama 2 - 6 bulan.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia