Kenali Jenis Pup Bayi

Pup bayi atau feses memang aneh, suka berubah-ubah setiap waktu. Kenali jenis-jenis feses bayi agar Anda bisa segera mendeteksi bila terjadi kelainan pada sistem pencernaannya.

1. Ciri-ciri: Feses berwarna gelap kehijauan, lengket, tidak berbau.   

Apa yang terjadi? Ini adalah mekonium, feses atau kotoran yang dihasilkan bayi selama di dalam rahim. Isinya adalah sampah metabolisme tubuh bayi, campuran antara cairan ketuban, lendir, lanugo (rambut halus yang menutupi tubuh bayi), empedu, dan sel-sel yang berasal dari kulit dan saluran usus. Ketika Anda menyusui, kolostrum (cairan ASI yang keluar pertama) bertindak sebagai pencahar alami, sehingga merangsang mekonium keluar dalam waktu 24 hingga 48 jam setelah bayi lahir.

Anda boleh panik jika kondisi fesesnya masih seperti ini setelah 48 jam. Atau, bayi Anda justru tidak mengeluarkan mekonium dalam waktu 48 jam setelah lahir.  

2. Ciri-ciri: Feses berbentuk cair, berwarna kuning krem seperti mustard campur keju, kadang berbiji, dan memiliki bau yang ringan.

Apa yang terjadi? Inilah bentuk normal feses bayi yang minum ASI. Jangan buru-buru mengganti popok bayi Anda ketika terdengar bunyi ‘ledakan’ (ya, suara pup-nya memang mirip ledakan, Ma!). Kebanyakan bayi akan ‘menyemprotkan’ fesesnya sedikit-sedikit selama beberapa menit. Jadi, pastikan ia sudah menuntaskan BAB-nya, ya, Ma.

3. Ciri-ciri: Feses memiliki warna dan konsistensi seperti selai kacang, dan berbau seperti besi.

Apa yang terjadi? Feses dengan ciri seperti ini biasanya dialami oleh bayi yang minum susu non ASI. Hal ini normal, kok. Biasanya, frekuensi BAB dan jumlah fesesnya pun lebih banyak dibanding bayi yang minum ASI.

4. Ciri-ciri: Feses berwarna coklat gelap, lebih padat seperti lelehan dark chocolate, dan lebih berbau.

Apa yang terjadi? Feses bayi akan menjadi lebih padat dan berbau ketika ia mulai diperkenalkan dengan makanan padat. Penampilan feses (termasuk warna dan konsistensinya)  bisa berubah-ubah, tergantung jenis makanan yang bayi Anda konsumsi.

Bahkan bisa saja tekstur feses yang keluar akan menyerupai tekstur jenis makanan yang dikonsumsinya. Ketika Anda memperkenalkan jenis buah baru, bayi bisa saja mengalami diare untuk sementara. Cobalah sajikan dalam potongan yang lebih kecil untuk memberinya waktu bagi ususnya untuk beradaptasi.

5. Ciri-ciri: Feses keras, kering, dan berbentuk butiran agak besar.  

Apa yang terjadi? Frekuensi BAB yang jarang, atau sembelit, bisa terjadi pada bayi manapun (biasanya bayi yang minum ASI eksklusif lebih jarang mengalami sembelit). Perbanyak cairan (ASI) untuk membantunya mengeluarkan feses. Jika si kecil sudah makan makanan padat, berikan ia makanan atau buah tinggi serat, seperti plum, pir, apel, dsb.

6. Ciri-ciri: Feses cair.

Apa yang terjadi? Bayi Anda mengalami diare. Karena disebabkan oleh virus, si kecil mungkin juga akan sedikit rewel dan demam. Untuk mencegah dehidrasi, berikan ia cairan rehidrasi, dan segera hubungi dokter anak Anda.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia