Stimulasi untuk Optimalkan Perkembangan Bayi

Makanan bergizi bukan satu-satunya faktor yang menentukan kesehatan dan kecerdasan bayi. Ada hal lain yang juga bisa membantu mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda, yaitu stimulasi.

Jangan membayangkan aneka metode canggih dan rumit untuk memberikan stimulasi terbaik, karena stimulasi bisa dilakukan lewat kegiatan perawatan bayi sehari-hari. Anne Gracia, seorang praktisi Neurosains Terapan, mengatakan, ”Perkembangan maksimal otak anak terjadi pada 4 tahun pertama kehidupannya, yang dalam periode tersebut sel-sel otak berkembang dan mencapai 80% dari potensinya. Stimulasi sejak dini dapat membantu mematangkan struktur otak dan sistem saraf, dan merupakan kunci sukses tercapainya kecerdasan di masa belajar.”

Stimulasi yang bisa diberikan mencakup stimulus taktil (perabaan, belaian, dan sentuhan), stimulus visual, stimulus auditori (pendengaran), stimulus vestibular (keseimbangan), stimulus olfaktori (penciuman), stimulus proprioseptif (otot, sendi, dan ligament), serta stimulus gustatory (pengecap).

Adapun stimulus di atas bisa Anda lakukan lewat cara:

1. Pijat, tujuannya adalah untuk menstimulasi kematangan saraf bayi. Pijat bisa menjadi sarana stimulus taktil melalui pemberian sentuhan dan tekanan, serta memberikan efek stimulasi, relaksasi, melancarkan peredaran darah, dan peredaran limfa. Efek inilah yang  pada akhirnya akan mempengaruhi sistem metabolisme tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh anak agar tidak mudah terserang penyakit.

2. Mandi tak hanya bertujuan untuk membersihkan tubuh, tetapi juga merupakan stimulus vestibular. Menurut pandangan neurosains, pada periode awal setelah kelahiran, bayi tetap memerlukan perasaan dan suasana ayunan air seperti di dalam kandungan.

Nah, kegiatan mandi dapat memberikan stimulasi bagi pembuluh darah bayi karena terjadi perubahan suhu di luar dan di dalam tubuhnya. Hal ini akan merangsang sensitivitas pembuluh darah kapiler di permukaan kulitnya.

3. Sentuhan dapat memberikan kehangatan pada bayi setelah mandi, sekaligus memperlancar peredaran darah di area perut dan dada. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi metabolisme tubuh untuk bekerja lebih baik.

4. Perawatan kulit dilakukan untuk membantu menjaga kesehatan dan keharuman kulit (dan juga rambut!). Harum bayi tak hanya menyenangkan buat mama, tapi juga merupakan stimulus olfaktori (penciuman) yang membantu menstimulasi area pengendali emosi di otak. Dengan memberikan keharuman pada tubuh bayi, saraf-saraf akan terstimulasi dengan baik dan membantu otak bekerja sempurna mengatur keseimbangan tubuh.

Note: Bayi yang lahir lewat operasi Caesar membutuhkan lebih banyak stimulasi dan rangsangan dibanding bayi yang lahir lewat persalinan normal. Hal ini karena saat dilahirkan, bayi yang lahir Caesar tidak menggunakan refleks alami yang digunakan bayi lahir normal untuk berusaha keluar dari perut mama.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia