3 Manfaat Menginventarisir Isi Lemari Pakaian Anda


“Duh, sudah nggak ada baju lagi!” Pernah tidak mengeluarkan keluhan ini saat membuka lemari? Padahal kenyataannya, ada bertumpuk-tumpuk pakaian yang ada di depan mata Anda. Hal ini bisa saja terjadi karena penataan pakaian Anda di lemari kurang tersistem sehingga membuat Anda kesulitan menemukan pakaian yang ingin Anda kenakan.
 
Selama ini, bagaimana metode Anda menata isi lemari? Beberapa orang memberlakukan aturan penataan pakaian di lemari berdasarkan tujuan pemakaian. Misal, baju rumah, baju kerja, baju hang out, dan baju olahraga. Biasanya, setelah itu, pakaian dipilah-pilah lagi berdasarkan warnanya.
 
Namun, pernahkah Anda mencoba untuk menginventarisir isi lemari Anda? Lauren Bowling, blogger yang sering menulis masalah finansial dan penulis The Millenial Homeowner: A Guide to Successfully Navigating Your First Home Purchase, mengemukakan pentingnya menginventarisir isi lemari Anda.
 
Manfaat dari menginvetarisir isi lemari Anda bukan hanya menjadi mudah menemukan pakaian yang hendak dipakai, melainkan berkaitan juga dengan masalah finansial. Berikut ini adalah keuntungan finansial dari memiliki inventarisasi isi lemari pakaian Anda:
 
1. Tak Ada Lagi “Sudah Nggak Ada Baju!”
Kalau sudah mencetuskan kalimat, “sudah nggak ada baju!”, biasanya ujung-ujungnya Anda akan belanja pakaian baru. Dengan memiliki inventarisasi pakaian, Anda sudah tahu daftar pakaian mana saja yang bisa Anda pakai. Maka, hal ini akan membuat Anda dapat memastikan bahwa Anda tak perlu lagi membeli pakaian baru yang ternyata sudah Anda miliki.
 
2. Tidak Overbudget
Dengan membuat inventarisir isi lemari, Anda akan dapat menemukan pakaian mana saja yang harus diganti. Misal, kemeja putih yang sudah ada noda kekuningan, celana yang semakin melar, kaus yang robek, dan lain sebagainya. Dari sini, Anda dapat menentukan jumlah pakaian yang harus diganti.
 
Nah, Anda kemudian dapat membagi anggaran belanja pakaian Anda ke dalam jumlah tersebut. Pastikan Anda membeli sesuai dengan jumlah yang sudah tertera di daftar Anda. Hal ini akan mengurangi kemungkinan Anda mengalami kelebihan anggaran dalam berbelanja baju.
 
3. Mempermudah Barter
Barter yang dimaksud di sini bukanlah menukar pakaian Anda secara langsung dengan pakaian lainnya, melainkan menguangkannya terlebih dahulu untuk dibelanjakan pakaian baru. Nah, dengan membuat inventarisasi, Anda akan tahu isi lemari mana saja yang jarang atau hampir tidak pernah Anda pakai.
 
Anda bisa menjualnya kembali sebagai barang preloved. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan uang yang bisa digunakan sebagai modal untuk berbelanja pakaian baru. Cara ini tentu saja membantu Anda berhemat.
 
Nah, tertarik dengan keuntungan finansial dari menginventarisir isi lemari? Anda bisa mulai mencobanya. Anda perlu membuat catatan yang memuat 3 alokasi. Anda bisa melakukan pencatatan di buku. Bila ingin lebih modern dan detail, Anda bisa menggunakan kolase foto di ponsel pintar atau menggunakan fitur seperti trello atau aplikasi google photo. 
 
Beri label sesuai kategori. Misal, pakaian yang digunakan, pakaian yang perlu diganti, dan pakaian yang dibuang. Pakaian yang digunakan berisi daftar yang bisa Anda gunakan setiap hari. Bila ada masalah dengan pakaian tersebut, Anda bisa memindahnya ke daftar pakaian yang perlu diganti. Pakaian yang perlu diganti inilah yang harus dihitung sebagai pembagi anggaran belanja pakaian Anda. Atau, Anda bisa juga memindahkannya ke dalam daftar pakaian yang harus dibuang. Pakaian yang dibuang di sinilah yang bisa Anda jual dan dimanfaatkan dananya untuk membeli pakaian baru.
 
Selamat mencoba.
 
 
Baca juga:
Yuk, Tata Lemari Anda!
Berapa Baju yang Diperlukan Seorang Wanita
Belajar Padu Padankan Baju Anak
Pakaian Dalam Buat Anak Remaja Perempuan
Bantu Anak Memilih Baju
 
 
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia