3 Masalah Menstruasi yang Tidak Normal




Siklus menstruasi atau jarak hari pertama menstruasi dengan hari terakhir sebelum menstruasi berikutnya yang paling umum adalah 28 hari. Namun, kadang kala bisa lebih cepat atau lebih lambat. Siklus menstruasi masih dianggap normal apabila di antara 21-35 hari.
 
Lamanya periode menstruasi normal adalah dua sampai tujuh hari. Selama itu, Anda mengeluarkan sebanyak 30-40 ml darah atau setara dengan 3-5 sendok teh darah.
 
Akan tetapi, siklus menstruasi disebut tidak normal bila:
 

1. Oligomenorrhoea (Menstruasi Tidak Lancar)
Perempuan yang mengalami oligomenorrhoe akan sulit memprediksi kapan ia akan menstruasi, sebab jadwal mestruasinya sangat tidak lancar. Salah satu gejala seorang perempuan mengalami oligomenorrhoea adalah ia bisa mengalami menstruasi lebih sering seperti dua kali dalam sebulan.
 
Selain itu, menurut Robert D. Utiger, Clinical Professor of Medicine dari Harvard Medical School, Boston, Massachussets, perempuan yang mengalami oligomenorrhoea juga bisa mengalami siklus menstruasi yang lebih dari 35 hari dan sangat jarang. Mereka bisa saja hanya mengalami menstruasi 4-9 kali dalam setahun.
 
Penyebab: Kondisi ini umumnya disebabkan oleh faktor hormonal. Perempuan pasca melahirkan sangat mungkin mengalami oligomenorrhoea selama tiga hingga enam bulan pasca melahirkan akibat perubahan hormon. Olahraga yang berat serta gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia juga dapat menjadi penyebab masalah ini. Diabetes dan gangguan tiroid juga merupakan penyakit yang dapat menyebabkan masalah menstruasi tidak lancar ini. Selain itu, penggunaan beberapa obat tertentu juga dapat menurunkan kelancaran siklus menstruasi.
 
2. Amenorrhoea (Absen Menstruasi)
Masalah ini mudah dipahami dengan pengertian 'tidak menstruasi'. Dr. Melanie Tipples, ginekolog dan pakar kesehatan perempuan dari Western Sussex Hospital, Inggris menjelaskan bahwa amenorrhoea adalah seorang perempuan tidak juga kunjung mengalami menstruasi di usia 16 tahun. Kondisi tersebut disebut dengan primary amenorrhoea. Jika masalah ini terjadi pada perempuan yang awalnya sudah mengalami menstruasi secara teratur namun berhenti atau sama sekali tidak menstruasi lagi selama tiga periode berturut-turut atau lebih, maka disebut dengan secondary amenorrhoea.
 
Penyebab: Pada primary amenorrhoea, penyebabnya adalah kegagalan ovarium atau masalah pada organ reproduksi. Sementara pada secondary amenorrhoea, selain kehamilan, masalah ini biasanya disebabkan karena gangguan hormonal, pemakaian kontrasepsi, serta pemakaian obat tertentu. Selain itu, gaya hidup yang juga menyumbang faktor pemicu masalah ini antara lain, diet ketat sehingga berat badan turun drastis, berat badan berlebih, olahraga ekstrem, dan stres.
 
Mengutip dari Women’s Health Queensland, sering kali amenorrhoea bersifat sementara. Periode menstruasi akan  kembali pada waktunya. Namun, apabila absen menstruasi terjadi pada perempuan yang tidak hamil dalam jangka waktu lebih dari enam bulan, sebaiknya harus segera berkonsultasi dengan dokter.
 
3. Menorrhagia (Perdarahan Berlebih)
Gejala dari masalah ini adalah darah yang dikeluarkan saat menstruasi lebih banyak daripada kondisi normal. Bisa ditandai dengan seberapa sering pembalut penuh atau darah menstruasi tembus ke pakaian. The Centre for Menstrual Cycle and Ovulation Research di Kanada menjelaskan bahwa apabila jumlah darah yang dikeluarkan dalam satu periode menstruasi mencapai 80 ml, maka dianggap sebagai menorrhagia.
 
Di 3-4 hari pertama menstruasi memang aliran darah yang keluar lebih deras. Setelah itu akan menurun di hari berikutnya. Untuk mengenali menorrhagia, Anda juga bisa melihat apakah aliran darah selalu deras hingga 7-10 hari lebih dan terjadi selama dua kali periode menstruasi berturut-turut.
 
Menurut Dr. Melanie Tipples, banyaknya darah yang keluar rentan menyebabkan seorang perempuan kehilangan zat besi dan berpotensi mengalami anemia.
 
Penyebab: Ketidakseimbangan hormon menjadi penyebab paling umum dari masalah ini. Selain itu, masalah seperti tumor jinak pada rahim, polip, pemakaian obat-obatan seperti obat hormon, atau kanker serviks juga dapat memicu masalah ini.
 
 
Baca juga:
4 Tanda Siklus Menstruasi Sehat
Memilih Olahraga Tepat Sesuai Siklus Menstruasi
Hati-hati, Ketidaksuburan Terselubung
 
LTF
FOTO: FREEPIK

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia