6 Kondisi Hindari Seks Saat Hamil



Hindari hubungan seks selagi hamil, jika:

PLASENTA PREVIA
Jangankan berhubungan seks. Tak berhubungan seks pun perdarahan sangat mungkin terjadi ketika letak plasenta rendah atau di bawah sehingga menutup sebagian atau seluruh jalan lahir.

RAWAN KEGUGURAN/PERSALINAN PREMATUR
Ada wanita yang kehamilannya sangat lemah, mudah keguguran, atau lahir prematur. Jika Anda memiliki riwayat keguguran dan persalinan prematur sebelumnya, sebaiknya hindari berhubungan seksual karena rangsangan sedikit saja bisa menggugurkan janin atau lahir prematur.

PERDARAHAN PER VAGINAM
Tanpa diketahui penyebabnya, kadang-kadang terjadi perdarahan. Sebaiknya tunda berhubungan intim sampai keadaan aman, karena dikhawatirkan tengah terjadi proses keguguran. Segeralah ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.

MULUT RAHIM CENDERUNG TERBUKA (inkompetensi serviks)
Kondisi rahim yang berbentuk T bisa berubah menjadi seperti huruf Y, V, lalu akhirnya U, saat hami. Jika berbentuk U, maka janin bisa begitu saja meluncur keluar, rawan keguguran, atau lahir prematur. Dokter mungkin akan melakukan operasi kecil untuk ‘mengikat’ rahim, yang kemudian baru dibuka menjelang persalinan.

PECAH KETUBAN
Kondisi ini ditandai dengan adanya cairanyang merembes keluar melalui vagina. Artinya, perlindungan janin ikut bocor, sehingga kuman mudah masuk, lalu menginfeksi janin. Pada kondisi ini, aktivitas seksual rentan sekali dengan invasi kuman dari area vagina ke dalam rahim.

SERVIKS PENDEK/TIPIS
Beberapa wanita memiliki serviks pendek atau tipis, kurang dari 2,5cm. Kondisi ini sangat membahayakan kehamilan, yang sewaktu-waktu bisa mengalami perdarahan atau keguguran. Jika di trimester kedua, tepatnya 16-20 minggu, panjang serviks kurang dari 2,5cm, maka akan dilakukan ‘pengikatan’ mulut rahim supaya bisa terus melangsungkan proses kehamilan.

Foto : Fotosearch

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia